Demokrasi Terpimpin merupakan konsepsi demokrasi yang unik yang dipraktikkan di Indonesia pada era kepresidenan Soekarno, lebih tepatnya pada tahun 1957 hingga 1966. Demokrasi ini mengusung prinsip bahwa rakyat adalah penentu kebijakan tertinggi melalui Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Namun, dalam pelaksanaannya, demokrasi terpimpin di Indonesia punya variasi yang cukup kompleks dan berlapis.
Ada beberapa alasan yang mendasari munculnya demokrasi terpimpin dan mendukung pelaksanaannya di Indonesia. Berikut penjelasan lebih lanjut.
Latar Belakang Munculnya Demokrasi Terpimpin
Munculnya demokrasi terpimpin di Indonesia adalah respons terhadap berbagai persoalan yang terjadi pasca-periode demokrasi parlementer. Kasus korupsi, perang saudara, kudeta, dan pertentangan antara panglima-panglima militer membuat stabilitas politik Indonesia sangat terganggu.
Pada titik ini, Soekarno, yang saat itu menjadi presiden, mengambil alih kekuasaan dengan Deklarasi 1959 dan meletakkan dasar bagi demokrasi terpimpin. Pelaksanaan demokrasi jenis ini dipandang sebagai cara untuk menciptakan stabilitas dan mencegah ancaman disintegrasi bangsa.
Konsepsi Demokrasi Terpimpin
Konsep demokrasi terpimpin di Indonesia didefinisikan oleh Soekarno sendiri melalui pidato-pidatonya. Dalam konsepsi ini, demokrasi tidak hanya berarti pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat, tetapi juga pemerintahan berdasarkan hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Pemerintah memiliki peran sentral dan aktif dalam menentukan kebijakan negara dan tidak sepenuhnya mengandalkan partisipasi rakyat layaknya dalam demokrasi liberal.
Alasan Mendukung Pelaksanaan Demokrasi Terpimpin
Meskipun metode pemerintahan ini cukup kontroversial, ada beberapa alasan mengapa demokrasi terpimpin mendapat dukungan pada era tersebut.
- Pemulihan Stabilitas Negara: Kondisi politik Indonesia saat itu sangat tidak stabil. Demokrasi terpimpin dipandang sebagai cara untuk mengembalikan stabilitas dan mencegah disintegrasi bangsa.
- Membendung Ancaman Komunis: Pada waktu itu, Komunisme sedang merajalela di berbagai belahan dunia. Demokrasi terpimpin dilihat sebagai benteng untuk mencegah penyebaran ideologi ini di Indonesia.
- Penekanan pada Nilai Budaya Lokal: Demokrasi terpimpin mencoba mewujudkan demokrasi yang cocok dengan kondisi dan budaya lokal Indonesia, bukan meniru model demokrasi Barat.
- Peran Aktif Pemerintah: Dalam demokrasi terpimpin, pemerintah memiliki peran aktif sekaligus tanggung jawab besar dalam menentukan arah kebijakan negara.
Meski banyak kritik dan kontroversi, demokrasi terpimpin adalah bagian penting dari sejarah politik Indonesia. Ini menunjukkan bagaimana Indonesia, sebagai bangsa yang baru merdeka, mencoba menemukan model pemerintahan yang paling sesuai dengan kondisi dan kebutuhan negara.