Diskusi

Dalam Globalisasi sebenarnya tidak ada Perbedaan antara Masyarakat yang Statis dengan yang Dinamis sebab yang ada hanyalah

×

Dalam Globalisasi sebenarnya tidak ada Perbedaan antara Masyarakat yang Statis dengan yang Dinamis sebab yang ada hanyalah

Sebarkan artikel ini

Globalisasi adalah konsep yang sulit untuk dihindari dalam era modern. Dengan kemajuan teknologi dan komunikasi, batasan-batasan geografis dan budaya menjadi semakin tidak jelas, menciptakan dorongan menuju penerimaan budaya dan ide-ide baru. Pada pandangan pertama, mungkin tampak ada perbedaan yang besar antara masyarakat yang statis dan dinamis dalam konteks globalisasi, sebab masyarakat dinamis tampak lebih siap menghadapi tantangan seiring dengan perubahan cepat. Namun, jika kita melihat lebih dekat, kita akan melihat bahwa dalam realitas globalisasi, tidak ada perbedaan antara masyarakat yang statis dan dinamis.

Sejauh ini, masyarakat statis sering didefinisikan sebagai masyarakat yang lebih tertutup, yang bertahan pada budaya dan tradisi lokal mereka dan enggan untuk menerima ide-ide atau budaya asing. Sementara itu, masyarakat dinamis adalah mereka yang terbuka terhadap perubahan dan siap untuk beradaptasi serta mengadopsi ide, teknologi, dan budaya baru.

Akan tetapi, dalam era globalisasi, kedua bentuk masyarakat tersebut akhirnya saling terkait dan tidak bisa dipisahkan. Globalisasi menyatukan dunia dan membuatnya semakin tidak mungkin bagi suatu masyarakat untuk sepenuhnya mengisolasi diri dari pengaruh-pengaruh eksternal. Sementara itu, bahkan masyarakat yang paling dinamis pun tidak bisa sepenuhnya melepaskan diri dari budaya dan tradisi lokal mereka.

Maka, meski kelihatannya ada perbedaan antara masyarakat statis dan dinamis, dalam globalisasi, yang ada hanyalah gradasi perbedaan daripada perbedaan absolut. Angin perubahan yang dibawa oleh globalisasi, mendorong semua masyarakat untuk bergerak di antara dua titik ekstrim tersebut – dari sepenuhnya statis hingga sepenuhnya dinamis, dan sebaliknya.

Masyarakat statis, walaupun pegang teguh pada tradisi, akhirnya perlu beradaptasi dengan apa yang dibawa oleh globalisasi, baik itu ide-ide baru, perilaku, atau teknologi. Sebaliknya, masyarakat dinamis pun tidak bisa sepenuhnya membuang warisan budaya dan nilai-nilai tradisional mereka, sebab hal tersebut merupakan bagian integral dari identitas mereka.

Sehingga dalam perjalanan ini, yang tercipta adalah suatu keseimbangan antara nilai-nilai tradisional dan budaya asing, antara pelestarian diri dan adaptasi, antara kecenderungan untuk mempertahankan dan untuk berubah.

Didalam kenyataannya, meski istilah tersebut menggambarkan dua ujung dari suatu spektrum, keadaan sebenarnya adalah terjadinya interaksi dan integrasi antara masyarakat statis dan masyarakat dinamis dalam dunia yang semakin dikecilkan oleh globalisasi. Jadi, yang ada dalam globalisasi bukanlah perbedaan antara masyarakat statis dan dinamis, melainkan suatu proses berkelanjutan mengadaptasi dan memadukan budaya dan ide-ide baru dalam struktur tradisional dan lokal, menciptakan suatu campuran unik yang memberikan karakteristik identitas masyarakat tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *