Sebelum kita mulai menjelajahi peristiwa yang mengakhiri masa praaksara, ada baiknya kita memahami apa sebenarnya pengertian praaksara itu sendiri. Praaksara disebut juga zaman prasejarah, yaitu periode sejarah manusia sebelum penemuan sistem penulisan sekitar 5.000 tahun lalu. Jadi, pada intinya, masa praaksara adalah periode sebelum keberadaan catatan-catatan tertulis. Periode ini menandai permulaan keberadaan manusia di bumi hingga pengembangan sistem penulisan.
Periode praaksara mencakup zaman Paleolitikum (zaman batu tua), Mesolitikum (zaman batu pertengahan), Neolitikum (Zaman batu muda), dan zaman logam (perunggu dan besi). Selama periode ini, manusia mengalami berbagai perubahan, baik secara fisik maupun kebudayaan, dan itulah yang kelak menjadi penanda berakhirnya masa praaksara.
Konsep waktu dalam praaksara tidak sama dengan konsep waktu dalam sejarah, karena tidak ada catatan tertulis. Jadi, perubahan yang terjadi selama periode ini tampaknya lambat dan bersifat gradual. Tetapi satu perubahan penting yang menjadi titik balik dalam sejarah manusia adalah pengembangan sistem penulisan
Pengembangan Sistem Penulisan
Keberanian manusia praaksara untuk menciptakan sistem penulisan adalah perkembangan yang menandai akhir masa praaksara. Pertama kali ditemukan di Sumeria, Mesopotamia sekitar 3200 SM, cuneiform adalah salah satu bentuk penulisan tertua yang diketahui, diikuti oleh hieroglif Mesir.
Sistem penulisan ini tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, namun juga sebagai media untuk merekam peristiwa, hukum, dan pengetahuan lainnya. Karena itu, penemuan penulisan menjadi tonggak penting dalam sejarah manusia, karena ini memungkinkan penyebaran dan pelestarian ilmu pengetahuan, serta memungkinkan generasi berikutnya untuk belajar dari masa lalu.
Dengan perkembangan penulisan ini, manusia dapat menyimpan perjalanan hidup mereka, mulai dari peristiwa sepanjang hari, upacara keagamaan, hingga konflik dan perang, dalam bentuk yang dapat dipahami oleh generasi berikutnya.
Akhirnya, penemuan sistem penulisan ini mengakhiri masa praaksara dan membuka pintu untuk era baru dalam sejarah manusia, yaitu periode sejarah yang kita kenal dan kita pelajari hari ini.
Dengan demikian, seiring keberadaan manusia di Bumi, masa praaksara bermula dan berakhir dengan perkembangan sistem penulisan. Meski tanpa adanya dokumentasi tertulis, periode praaksara telah menyisakan bukti berharga berupa perkakas batu, bangunan megalitik, lukisan gua, dan temuan arkeologi lain yang membantu kita memahami bagaimana kehidupan manusia di masa lalu.