Peribahasa adalah salah satu bentuk kekayaan bahasa Indonesia yang sarat dengan makna. Di dalamnya, terkandung pemahaman mendalam tentang cara hidup dan pendekatan filosofis masyarakat Indonesia terhadap berbagai situasi dalam hidup. Peribahasa “bermain air basah, bermain api hangus” adalah salah satu dari contoh tersebut.
Makna Literatur
Secara harfiah, peribahasa ini menunjukkan dua aktivitas berbeda, masing-masing dengan resikonya sendiri: bermain dengan air dan bermain dengan api. Jika seseorang bermain dengan air, dia akan menjadi basah. Jika mereka bermain dengan api, mereka akan terbakar atau “hangus”.
Interpretasi
Namun, seperti kebanyakan peribahasa, makna sebenarnya jauh lebih mendalam dan simbolis. Dalam hal ini, peribahasa “bermain air basah, bermain api hangus” mencerminkan konsekuensi tindakan kita. Itu berarti jika kita memilih untuk bermain atau mengambil risiko tertentu, kita harus siap menerima konsekuensi atau hasilnya.
Sebagai contoh, jika seseorang memutuskan untuk berbohong (bermain api), mereka harus siap menghadapi konsekuensi jika mereka ketahuan (hangus). Demikian pula, jika seseorang memilih minum alkohol berlebihan (bermain air), mereka harus siap menerima efek seperti sakit kepala atau masalah kesehatan lainnya (basah).
Mengaplikasikan Dalam Kehidupan Sehari-hari
Makna di balik peribahasa ini sangat berharga untuk kita ambil sebagai bimbingan dalam hidup sehari-hari. Ini mengingatkan kita untuk selalu mempertimbangkan dampak potensial dari tindakan kita dan menerima konsekuensi dari apa yang telah kita lakukan. Ini berarti mengambil tanggung jawab penuh atas tindakan kita, baik itu baik atau buruk.
Peribahasa ini juga mengajarkan kita untuk membuat keputusan yang bijaksana, mencerminkan dan mempertimbangkan hasil yang mungkin sebelum bertindak. Hanya dengan cara ini, kita dapat mencegah diri dari mendapatkan hasil yang tidak diinginkan dan mencapai hasil yang lebih baik dalam kehidupan kita.
“Bermain air basah, bermain api hangus” – peribahasa sederhana tetapi penuh makna yang mengajak kita untuk berpikir sebelum bertindak dan selalu siap untuk menerima konsekuensi dari tindakan kita.
Jadi, jawabannya apa? Peribahasa ini mengajarkan kita tentang pentingnya mempertimbangkan dampak tindakan kita dan menerima konsekuensi yang dihasilkan, baik dampak positif maupun negatif. Ini adalah panduan hidup berharga yang dapat membantu kita membuat keputusan yang lebih bijaksana dan bertanggung jawab.