Material metal terbagi menjadi beberapa tipe berdasarkan bagaimana mereka berinteraksi dengan medan magnet. Dua dari beberapa elemen yang didekatkan dengan magnet akan tertarik secara lemah adalah aluminium dan platina.
Paramagnetisme dalam Aluminium dan Platina
Aluminium dan platina adalah dua contoh elemen yang menunjukkan paramagnetisme. Paramagnetik adalah istilah fisika yang menggambarkan material yang mengalami atraksi lemah saat didekatkan kepada medan magnet. Sifat ini disebabkan oleh keberadaan momen magnetik atom karena spin atau gerakan orbital elektron yang belum dipasangkan.
Aluminium dan platina memiliki sifat ini karena mereka memiliki elektron yang belum dipasangkan dalam konfigurasi elektron mereka. Ketika medan magnet diterapkan, momen magnetik ini cenderung menyelaraskan diri sejalan dengan medan, menyebabkan material tersebut tertarik ke magnet. Namun, pengaruh ini sangat lemah dan biasanya hanya dapat dideteksi dengan peralatan khusus.
Bagaimana Paramagnetisme Bekerja
Dalam kondisi normal, arah dari momen magnetik di material paramagnetik adalah acak. Namum, saat didekatkan dengan magnet, akan terbentuk suatu medan magnet. Medan ini mempengaruhi momen magnetik dalam atom, menyebabkan mereka untuk sejajar dengan medan. Hal ini yang menimbulkan daya tarik lemah pada material tersebut.
Namun, segera setelah medan magnet dihapus, atom kembali ke posisi semula dan menjadi tidak terorganisir lagi. Ini berarti bahwa material paramagnetik tidak mempertahankan magnetisme mereka setelah dihilangkan dari medan magnet.
Seberapa Lemahkah Daya Tariknya?
Walaupun aluminium dan platina adalah benda paramagnetik, daya tarik mereka terhadap magnet sangat lemah dan hampir tidak terdeteksi. Faktanya, kekuatan tarik ini begitu lemah sehingga dalam kehidupan sehari-hari kita bisa mengabaikannya. Ini berarti bahwa dalam situasi praktis, kedua bahan ini biasanya dianggap tidak magnetik.
Kesimpulan
Dalam penutup, aluminium dan platina merupakan contoh benda yang menunjukkan paramagnetisme, yaitu sifat tertarik lemah kepada magnet. Sifat ini terjadi karena keberadaan elektron yang belum dipasangkan dalam atom-atom mereka. Meskipun mereka tertarik ke magnet, atraksi ini sangat lemah dan biasanya diabaikan dalam aplikasi praktis.