Abdul Malik bin Marwan, yang memerintah Kekaisaran Umayyah dari 685 sampai 705 M, memiliki peran penting dalam sejarah Islam dan Arab. Salah satu kebijakan paling signifikan yang diperkenalkan oleh Abdul Malik bin Marwan adalah menjadikan Bahasa Arab sebagai bahasa resmi negara. Kebijakan ini bukan hanya merangkum perubahan dalam penggunaan bahasa, tetapi juga melambangkan kecenderungan baru dalam kebudayaan dan politik.
Latar Belakang
Sebelum masa pemerintahan Abdul Malik, negara-negara yang diperintah oleh Kekaisaran Umayyah menggunakan bahasa lokal mereka sendiri. Adapun bahasa yang paling dominan adalah Bahasa Yunani dan Bahasa Persia dibandingkan Bahasa Arab. Oleh karena itu, untuk mengkomunikasikan kebijakan pemerintah dan mengadministrasikan negara, penguasa selalu bergantung pada penerjemah atau harus berbicara dalam bahasa popular lainnya.
Implementasi Kebijakan
Abdul Malik melihat ini sebagai suatu masalah yang harus diselesaikan. Sekitar tahun 692, dia memulai serangkaian kebijakan untuk menjadikan Bahasa Arab sebagai bahasa resmi administrasi serta mata uang. Untuk melaksanakan ini, fungsi pemerintah dikonsolidasikan dan diarabisasi. Pengadilan, pemerintahan, dan administrasi negara berubah menjadi Bahasa Arab. Dokumen pemerintah juga mulai diterbitkan dalam Bahasa Arab.
Selain itu, pada masa pemerintahannya, dia juga memerintahkan agar standar dan gaya dalam penulisan serta ejaan Bahasa Arab diatur dengan baik. Langkah ini membantu dalam meluaskan serta mempermudah penggunaan Bahasa Arab di tengah masyarakat dan intensifnya hubungan antara berbagai wilayah di Kekaisaran Umayyah.
Dampak Kebijakan
Kebijakan ini terbukti sangat efektif. Membuat Bahasa Arab sebagai bahasa resmi negara tidak hanya mendorong integrasi politik dan kultural, tetapi juga memberikan sentimen nasionalisme. Hal ini juga membantu dalam menyebarkan Bahasa Arab dan budaya Arab ke seluruh wilayah Kekaisaran Umayyah. Bahkan, dampak dari kebijakan ini masih bisa terlihat sampai sekarang, dengan banyak negara yang sebelumnya termasuk dalam Kekaisaran Umayyah masih menggunakan Bahasa Arab sebagai bahasa resmi mereka.
Jadi, kebijakan Abdul Malik bin Marwan dalam menjadikan Bahasa Arab sebagai bahasa resmi negara bukan hanya perubahan administratif, tetapi juga sebagai suatu titik balik dalam sejarah dan budaya Arab. Melalui kebijakan ini, Bahasa Arab memperoleh status yang lebih tinggi dan menandai awal dari dominasi pan-Arab yang kemudian berlanjut untuk berabad-abad.