Pertanyaan tersebut merujuk pada fenomena kimia yang terjadi saat karbon bereaksi dengan oksigen. Untuk sepenuhnya memahami konteks dan hasil reaksi ini, kita perlu mencerna beberapa prinsip kimia dasar.
Reaksi Kimia Karbon dan Oksigen
Reaksi antara karbon (C) dan oksigen (O2) menghasilkan dioksida karbon (CO2). Reaksi ini dipresentasikan secara aljabar dalam persamaan kimia berikut:
C + O2 -> CO2
Artinya, satu mol karbon reaktif dengan satu mol gas oksigen untuk menghasilkan satu mol dioksida karbon.
Stoikiometri dalam Reaksi Kimia
Stoikiometri adalah prinsip yang memandu pertimbangan molekul dan atom dalam reaksi kimia. Dalam konteks reaksi karbon dan oksigen ini, kita dapat memanfaatkan stoikiometri dan berat molekul keduanya untuk menghitung hasil dari reaksi.
Berat molekul karbon adalah 12 gram/mol, sementara berat molekul oksigen adalah 32 gram/mol. Oleh karena itu, jika kita membakar 24 gram karbon dengan cukup oksigen, kita dapat mengharapkan hasilnya menjadi:
(24 gram karbon / 12 gram/mol) x 44 gram/mol = 88 gram CO2
Kesimpulan
Jadi, jika 24 gram karbon dibakar dengan gas oksigen dalam wadah tertutup rapat, hasil reaksinya diharapkan adalah 88 gram dioksida karbon (CO2). Jumlah ini mengasumsikan bahwa pasokan oksigen tidak terbatas dan semua karbon diubah menjadi CO2. Jumlah ini juga hanya berlaku jika tidak ada reaksi samping atau penghalang lainnya yang hadir.
Penting untuk diingat bahwa, dalam praktiknya, hasil reaksi kimia ini bergantung pada banyak faktor, seperti suhu, tekanan, dan kehadiran katalis.