Demokrasi Pancasila merupakan suatu sistem pemerintahan yang menjadi ciri khas negara Indonesia. Demokrasi ini bertumpu pada nilai-nilai luhur Pancasila, yang didukung oleh 5 sila yang menjadi landasan moral dan etika dalam penyelenggaraan negara. Demokrasi Pancasila berbeda dengan demokrasi liberal dan sistem sosial atau komunis yang diterapkan di beberapa negara lain. Berikut ini adalah beberapa kelebihan dari demokrasi Pancasila dibandingkan dengan demokrasi liberal dan sosial atau komunis.
1. Mengutamakan Keharmonisan, Keseimbangan, dan Kestabilan Sosial
Salah satu kelebihan demokrasi Pancasila adalah nilai-nilai demokrasi yang diterapkan tidak hanya mengedepankan kebebasan individu, tetapi juga menekankan pentingnya keseimbangan antara hak dan kewajiban warga negara, serta kepentingan individu dan masyarakat. Hal ini menjadi kontras bila dibandingkan dengan demokrasi liberal yang cenderung mengekor total pada kebebasan individu dan demokrasi sosial atau komunis yang mengutamakan kolektivitas dan mengabaikan hak individu.
2. Menjamin Perlindungan HAM
Demokrasi Pancasila juga menjamin perlindungan HAM (Hak Asasi Manusia) secara seimbang. Baik hak politik, ekonomi, sosial, budaya, dan hak lainnya, semuanya mendapat jaminan perlindungan dan penegakan yang seimbang. Sementara itu, pada demokrasi liberal, biasanya hak politik dan ekonomi mendominasi atas hak-hak lainnya, sebaliknya pada demokrasi sosial atau komunis hak sosial dan ekonomi didahulukan.
3. Membaurkan Nilai-nilai Luhur Budaya Lokal
Demokrasi Pancasila juga memiliki kelebihan dalam mempertahankan dan membangun nilai-nilai budaya lokal dan kebangsaan. Kaum politikus dan penguasa diharapkan memegang teguh Pancasila dan menjaga nilai-nilai luhur budaya bangsa dalam menjalankan roda pemerintahan. Hal ini tentunya menjadi sangat berbeda dengan demokrasi liberal dan komunis yang biasanya mendominasi dengan nilai dan budaya asing.
4. Keputusan Berdasarkan Musyawarah
Kelebihan demokrasi Pancasila dibandingkan dengan demokrasi liberal dan komunis terletak pada sistem pengambilan keputusan yang dilakukan dengan musyawarah untuk mufakat, bukan berdasarkan suara mayoritas maupun dominasi kelas tertentu. Melalui konsep musyawarah, diharapkan semua pihak dapat diajak berpartisipasi dan merasa dihargai pendapatnya, sehingga membangun sense of belonging dalam masyarakat.
Kesimpulan
Demokrasi Pancasila menawarkan suatu model demokrasi yang seimbang, menghargai hak individu sekaligus masyarakat, menjamin perlindungan HAM secara seimbang, mempertahankan nilai-nilai budaya lokal, dan memutuskan melalui musyawarah. Model ini sangat berbeda dengan demokrasi liberal yang mengutamakan kebebasan individu serta dengan demokrasi sosial atau komunis yang cenderung mengedepankan kepentingan kolektif. Oleh karena itu, demokrasi Pancasila menjadi pilihan terbaik bagi Indonesia dalam menjalankan roda pemerintahan dan pembangunan nasional.