Seiring berjalannya waktu, evolusi dan perjalanan manusia telah menciptakan lintasan separasi dan kelompok dasar berdasarkan keadaan geografis, budaya, agama, dan bahkan ras. Namun, seiring berkembangnya peradaban dan masyarakat global, pola pikir seperti ini, yang menganggap suku atau ras sendiri lebih “tinggi” atau unggul dibandingkan orang lain, bukanlah sesuatu yang sehat atau dapat diterima. Tindakan ini tidak hanya dapat membahayakan, tetapi itu juga bertentangan dengan prinsip-prinsip kemanusiaan, persamaan, dan penghargaan terhadap semua manusia.
Mengapa Ini Bernilai Bahaya?
Perlakuan atau pandangan pribadi yang memperlakukan suku atau ras sendiri lebih unggul dapat berdampak buruk terhadap sosial dan kehidupan masyarakat. Ini bisa membahayakan karena:
- Hexacisme dan Pembagian Masyarakat: Sikap ini dapat memicu sentimen rasis atau etnosentris, yang berarti bahwa individu atau suku dipandang rendah hanya karena perbedaan kultur atau ras. Ini dapat menciptakan perpecahan dan pertentangan dalam masyarakat.
- Menyebabkan Diskriminasi: Pandangan supremasi suku atau ras seringkali menjadi penyebab munculnya diskriminasi. Diskriminasi ini dapat termanifestasi dalam berbagai bentuk, dari penindasan sosial hingga pengenaan hukuman yang tidak adil.
- Kerusakan Hubungan Antar Manusia: Sikap seperti ini dapat merusak hubungan antara manusia dari berbagai suku dan ras. Ini dapat memicu konflik, perang, dan bahkan genosida dalam kasus ekstrim.
Menuju Pandangan yang Lebih Universal
Mengakui kenyataan bahwa setiap suku dan budaya memiliki keunikannya sendiri adalah kunci untuk menumbuhkan sikap yang lebih inklusif dan universal. Memperlakukan setiap individu dengan rasa hormat dan persamaan, tanpa memperhatikan latar belakang etnis atau ras mereka, adalah prinsip dasar yang seharusnya menjadi dasar setiap masyarakat.
Rasa hormat dan penghargaan terhadap perbedaan adalah jalan menuju pemahaman dan penerimaan budaya yang lebih besar. Kita harus melawan pandangan yang menyempit dan membahayakan ini dengan pengetahuan, pemahaman, dan empati terhadap orang lain.
Layaknya sebuah mosaik, masyarakat global kita indah dalam keragamannya. Mari kita hargai dan hargai keragaman tersebut dan menghapuskan segala bentuk supremasi suku atau ras. Kesetaraan, persamaan, dan penghargaan terhadap semua etnis dan budaya adalah nilai yang harus kita junjung tinggi.