Sejarah Indonesia kerap kali dipenuhi oleh konflik dan perebutan kekuasaan. Salah satu perebutan kekuasaan yang cukup terkenal dalam sejarah adalah konflik antara Ken Arok dan Kertajaya, dua figur sejarah yang saling berebut wilayah. Terlepas dari aspek sejarah yang rumit, konflik ini penting untuk dipelajari guna memahami kerumitan sejarah politik di Indonesia.
Latar Belakang
Ken Arok, yang juga dikenal sebagai Ken Angrok, merupakan pendiri Kerajaan Singhasari yang berdiri pada abad ke-13 Masehi di Jawa Timur. Sementara itu, Kertajaya adalah raja terakhir dari Kerajaan Kadiri.
Perebutan Wilayah
Wilayah yang menjadi sumber konflik antara Ken Arok dan Kertajaya adalah wilayah yang kemudian dikenal sebagai Kerajaan Singhasari. Saat itu, wilayah ini merupakan bagian dari Kerajaan Kadiri yang dikuasai oleh Kertajaya. Namun, ambisi Ken Arok untuk berkuasa membuatnya berusaha merampas wilayah ini.
Konflik ini bermula dari ketidakpuasan Ken Arok terhadap pemerintahan Kertajaya yang dianggapnya tidak adil dan menindas rakyat. Ketidakpuasan ini memicu pemberontakan, yang kemudian menjadi perebutan kekuasaan dan wilayah. Ken Arok berhasil memanfaatkan situasi dengan menggulingkan Kertajaya dan mendirikan Kerajaan Singhasari pada tahun 1222 M.
Perebutan ini tidak hanya melibatkan Ken Arok dan Kertajaya, tetapi juga para raja dan pemimpin dari kerajaan-kerajaan lainnya di Jawa Timur. Mereka berperan penting dalam membantu Ken Arok menghadapi Kertajaya dan kemudian mempertahankan wilayah baru mereka.
Dampak Konflik
Perebutan antara Ken Arok dan Kertajaya ini membawa perubahan besar dalam sejarah Jawa Timur. Kerajaan Singhasari, yang didirikan oleh Ken Arok, menjadi titik awal munculnya Kerajaan Majapahit, salah satu kerajaan besar di Indonesia.
Selain itu, konflik ini juga berdampak pada masyarakat. Pemerintahan Ken Arok melahirkan gagasan-gagasan baru yang merubah orientasi pemerintahan dari sistem feodal ke sistem keagamaan. Ini menciptakan tatanan sosial baru dan membawa perubahan bagi masyarakat Jawa Timur pada masa itu.
Jadi, jawabannya apa? Wilayah yang diperebutkan oleh Ken Arok dan Kertajaya adalah wilayah yang sekarang dikenal sebagai Jawa Timur, yang pada saat itu merupakan bagian dari Kerajaan Kadiri. Konflik ini memicu perubahan besar dalam sejarah Jawa Timur dan Indonesia, yang berakar dari ambisi dua pemimpin ini untuk berkuasa.