Dr. Soepomo dikenal sebagai seorang ahli hukum, politikus, serta pejuang kemerdekaan yang berperan penting dalam proses pembentukan negara Indonesia. Keterlibatannya dalam sidang Badan Penyelenggara Jaminan Pelaksanaan Konstituante (BPUPKI) pada tanggal 31 Mei 1945 menghasilkan fondasi penting bagi Negara Indonesia.
Prinsip Negara Integralistik
Dalam sidang BPUPKI tersebut, Mr. Soepomo memperkenalkan konsep “Negara Integralistik” dalam pandangan nasionalisme Indonesia. Negara Integralistik adalah sebuah konsep negara yang memandang negara dan individu sebagai suatu kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Individu dan negara adalah dua unsur yang saling melengkapi di dalam kehidupan bernegara.
Konsep ini berangkat dari ide bahwa negara dan seluruh warganya adalah satu kesatuan organik, sebuah ‘organisme’ yang memiliki kehidupan sendiri. Oleh karena itu, masing-masing individu memiliki tugas dan tanggung jawab dalam partisipasinya terhadap negara.
Lima Sila yang Diajukan Mr. Soepomo
Tidak berhenti pada Negara Integralistik, Mr. Soepomo juga mengajukan lima prinsip dasar negara, yang kemudian dikenal sebagai Lima Sila. Lima Sila ini nantinya menjadi bahan perdebatan dan pemikiran dalam penulisan Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia.
Lima Sila yang diajukan oleh Mr. Soepomo dalam sidang BPUPKI tersebut adalah:
- Peri Kebangsaan (Nationalism)
- Peri Kemanusiaan (Internationalism)
- Mufakat atau Demokrasi
- Kesejahteraan Sosial
- Ketuhanan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permufakatan / Perwakilan
Sila ini menjadi landasan berpikir dalam menentukan bentuk dan struktur negara, yang kemudian terkristalisasi dalam UUD 1945. Meskipun tidak sepenuhnya sama dengan Pancasila yang kita kenal hari ini, namun kita dapat melihat bahwa esensi dasarnya masih kental terasa dalam Pancasila.
Kesimpulan
Prinsip-prinsip yang disampaikan Mr. Soepomo dalam sidang BPUPKI pada tanggal 31 Mei 1945 memainkan peran penting dalam membentuk fondasi dasar bagi negara Indonesia. Walaupun ada beberapa perubahan dan penyesuaian di kemudian hari, namun semangat dasar dari ide-ide tersebut tetap hidup dan diwariskan dalam bentuk Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita kenal saat ini. Ini menunjukkan betapa pentingnya kontribusi Mr. Soepomo dan sidang BPUPKI dalam proses pembentukan negara Indonesia.