Menjadi saksi ketika seorang muslim menunjukkan enggan untuk membaca dan mengkaji Alquran tentu menjadi sesuatu yang menimbulkan perasaan beragam. Melihat seseorang yang beragama Islam tetapi tidak ingin membaca atau mengkaji Alquran dapat menimbulkan rasa kecewa, khawatir ataupun bingung.
Keprihatinan dan Empati
Sebagai manusia, kemampuan kita untuk merasakan empati membantu kita memahami perasaan seseorang. Kita bisa merasakan keprihatinan ketika melihat seorang muslim yang tampaknya enggan untuk membaca atau mengkaji Alquran. Alquran merupakan bagian fundamental dari agama Islam, dan pengetahuan serta pemahaman tentang Alquran merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam menjalani hidup sebagai muslim. Oleh karena itu, melihat adanya seorang muslim yang enggan untuk membaca atau mengkaji Alquran tentu menjadi sesuatu yang bisa menimbulkan perasaan prihatin.
Menghargai Kebebasan Beragama
Meski begitu, penting juga untuk kita menghargai kebebasan individu dalam beragama. Agama merupakan masalah yang sangat personal dan setiap orang memiliki hak untuk mengekspresikan agamanya dengan caranya sendiri. Jika ada orang-orang yang dengan alasan tertentu memilih untuk tidak membaca atau mengkaji Alquran, kita harus menghargai kebebasan mereka dalam melakukan itu.
Pentingnya Dialog dan Pemahaman
Keengganan seseorang dalam membaca atau mengkaji Alquran mungkin lebih kompleks dari apa yang tampak di permukaan. Mungkin mereka merasa sulit memahami bahasa dan makna di balik ayat-ayat Alquran, atau mungkin mereka memiliki kesibukan lain yang membuat mereka merasa sulit meluangkan waktu untuk membaca Alquran.
Untuk kasus seperti ini, lebih baik kita mendekati mereka dengan cara yang penuh dengan empati. Mendorong dialog yang konstruktif dan bersedia membantu mereka memahami Alquran bisa menjadi langkah yang baik. Mengajar dan belajar tentang Alquran adalah bagian integral dari agama Islam, dan mungkin, dengan pendekatan yang tepat, kita bisa membantu mereka melihat pentingnya membaca dan mengkaji Alquran.
Kesimpulan
Menyaksikan orang Islam yang tidak mau membaca dan mengkaji Alquran bisa membawa perasaan prihatin, namun juga meminta dari kita untuk menghargai kebebasan beragama setiap individu. Yang terpenting adalah kita harus tetap mendialogkan pentingnya membaca dan mengkaji Alquran dalam cara yang penuh empati dan pengertian.