Asesmen atau penilaian adalah elemen penting dalam pendidikan maupun profesi lainnya. Dalam konteks pendidikan, asesmen digunakan untuk mengevaluasi sejauh mana siswa telah memahami materi yang diajarkan. Di sisi lain, dalam konteks profesional, asesmen sering kali digunakan untuk menentukan kompetensi dan keterampilan yang dimiliki oleh seorang individu. Namun, bagaimana cara mengetahui reliabilitas sebuah asesmen? Berikut beberapa contoh pertanyaan refleksi yang dapat digunakan untuk mengetahui reliabilitas sebuah asesmen:
1. Apakah asesmen ini konsisten dalam menghasilkan skor yang sama setelah diulang dalam kondisi yang sama?
Reliabilitas sering kali dikaitkan dengan konsistensi. Jika suatu asesmen dapat memberikan hasil yang konsisten dalam kondisi yang sama, maka reliabilitas asesmen tersebut bisa dipercaya.
2. Sejauh mana pertanyaan dalam asesmen mewakili domain atau area yang ingin diukur?
Reliabilitas asesmen juga ditentukan oleh sejauh mana pertanyaan dalam asesmen mencakup area atau materi yang ingin diukur. Jika asesmen tidak mencakup seluruh area atau materi tersebut, maka reliabilitas asesmen tersebut bisa dipertanyakan.
3. Ada berapa banyak item dalam asesmen yang kontribusi signifikan terhadap reliabilitas keseluruhan?
Reliabilitas asesmen juga bisa dinilai dari seberapa banyak item atau pertanyaan dalam asesmen yang mempunyai kontribusi signifikan terhadap reliabilitas keseluruhan. Jika mayoritas item dalam asesmen tidak berkontribusi secara signifikan, maka reliabilitas asesmen tersebut mungkin rendah.
4. Apakah asesmen ini bebas dari bias dan subyektivitas?
Reliabilitas asesmen juga tergantung pada sejauh mana asesmen tersebut bebas dari bias dan subyektivitas. Asesmen yang reliabel seharusnya objektif dan mampu memberikan hasil yang sama meskipun dikerjakan oleh orang yang berbeda.
5. Apakah metode penilaian dalam asesmen ini sudah divalidasi dan diuji sebelumnya?
Pertanyaan ini mengacu pada sejauh mana metode penilaian dalam asesmen tersebut telah divalidasi dan diuji keefektifannya sebelumnya. Jika metode penilaian tersebut belum pernah divalidasi atau diuji sebelumnya, maka reliabilitas asesmen tersebut bisa dipertanyakan.
Untuk mengetahui reliabilitas sebuah asesmen, pertanyaan-pertanyaan di atas dapat digunakan sebagai refleksi. Dengan mempertimbangkan hal tersebut, penggunaan asesmen dapat lebih efektif dan valid.