Zakat fitrah adalah bentuk dari zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap Muslim yang mampu, sebagai pengejawantahan rasa syukur atas nikmat Allah SWT. Zakat fitrah ini bersifat wajib dan dikeluarkan pada bulan Ramadhan, tepatnya pada saat menjelang hari raya Idul Fitri. Yang menjadi pertanyaan adalah, apa wujud zakat fitrah untuk masyarakat Indonesia?
Menurut Fiqhislam.com, zakat fitrah dalam bentuk makanan pokok yang biasa dimakan oleh masyarakat dan cukup untuk satu orang selama sehari. Dalam hal ini, makanan pokok yang biasa dimakan oleh masyarakat Indonesia adalah beras. Jadi, dalam konteks Indonesia, beras adalah wujud zakat fitrah yang umum dipraktekkan. Sebuah takaran yang umum digunakan adalah satu sa’ atau setara dengan 2,5 kilogram beras per orang.
Namun perlu ditekankan bahwa zakat fitrah bukan hanya tentang memberi beras kepada yang membutuhkan. Ini juga tentang sikap saling membantu dan berbagi dengan sesama, terutama bagi mereka yang kurang beruntung. Zakat fitrah juga dimaksudkan untuk membersihkan diri dari kesalahan dan dosa, serta membantu mereka yang membutuhkan untuk merayakan hari raya dengan sukacita.
Hal lain yang juga perlu diingat adalah bahwa zakat fitrah harus diberikan kepada yang berhak menerimanya, yaitu fakir miskin, amil (orang yang mengumpulkan dan mendistribusikan zakat), muallaf (orang yang baru masuk Islam), riqab (budak yang ingin membebaskan diri), gharimin (orang yang berhutang), fisabilillah (orang yang berjuang di jalan Allah), dan ibnu sabil (orang yang sedang dalam perjalanan dan kehabisan bekal).
Sayangnya, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum memahami hukum dan tata cara zakat fitrah dengan benar. Diharapkan dengan pemahaman yang benar, zakat fitrah dapat lebih optimal dalam memberikan manfaat dan jumlah penerima zakat fitrah pun dapat meningkat.
Jadi, Jawabannya Apa?
Jadi, wujud zakat fitrah untuk masyarakat Indonesia adalah beras yang umumnya dicapai dalam takaran 2,5 kilogram per orang. Namun begitu, esensi dari zakat fitrah adalah lebih dari sekadar memberi beras. Ia tentang saling berbagi, membersihkan diri dari dosa, dan membantu mereka yang membutuhkan.