Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabatnya melakukan hijrah dari Makkah ke Madinah merupakan sebuah momen penting dalam sejarah Islam. Latar belakang hijrah tersebut adalah rangkaian penindasan dan perlakuan buruk yang dialami oleh kaum muslimin di Makkah oleh tangan mereka sendiri, yaitu kaum Quraisy. Hijrah ini membuka lembaran baru bagi kaum muslimin dan membawa kepadanya periode kemenangan dan kejayaan. Bagaimana proses menyambut kedatangan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam di Madinah? Sambutan seperti apa yang diberikan oleh penduduk Madinah? Mari kita bincangkan.
Antusiasme Penduduk Madinah
Penduduk Madinah sangat antusias menyambut kedatangan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Antusiasme mereka tampak jelas sejak mereka mengetahui bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam akan melakukan hijrah ke kota mereka. Warga Madinah menanti-nantikan kedatangan beliau dengan rasa harap dan sukacita.
Setiap hari, penduduk Madinah menunggu di luar kota sejak pagi hari hingga terik matahari meredup untuk menyambut Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Ini berlangsung hingga Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam tiba di Madinah tanpa mereka ketahui, karena beliau tiba pada saat mereka pulang setelah merasa lelah menunggu di bawah terik matahari.
Menyambut dengan Lagu dan Kejutan
Saat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam memasuki Kota Madinah, para penduduk sambut dia dengan penuh kebahagiaan. Anak-anak, remaja, orang dewasa, dan orang tua, semua berlari keluar untuk menyambutnya. Mereka berteriak, “Datang sudah Rasulullah”, dan suasana menjadi riuh rendah.
Para perempuan dan anak-anak naik ke atas atap rumah mereka untuk menyanyikan lagu penyambutan, “Tala’al Badru Alaina,” yang berarti “Telah terbit bulan purnama di atas kami,” sebagai penghargaan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Seluruh Madinah dipenuhi dengan suka cita dan kegembiraan atas kedatangan beliau.
Penghormatan dan Kehormatan
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam ditampung di rumah Abu Ayyub Al-Ansari, salah seorang dari penduduk Madinah yang sangat menghormati dan menghargai beliau. Seluruh penduduk Madinah juga menghormati Rasulullah dengan memberikan hadiah-hadiah, termasuk taman-taman dan sumur-sumur air untuk mendukung beliau dan misi beliau.
Penduduk Madinah tidak hanya menyambut Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dengan suka cita, tetapi juga dengan ikhlas membuka hati dan rumah mereka, menunjukkan tingkat penghormatan dan kehormatan yang mendalam bagi beliau.
Kesimpulan
Kedatangan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam di Madinah disambut dengan antusiasme, kegembiraan, dan rasa hormat yang mendalam oleh penduduk Madinah. Mereka tidak hanya memberi beliau penghormatan luar biasa, tetapi juga menunjukkan tingkat keikhlasan dan dedikasi yang mendalam terhadap misi beliau. Kedatangan beliau mengubah Madinah menjadi kota yang penuh dengan cahaya keimanan, semangat umat Islam, dan tahap baru dalam sejarah Islam.