Budaya

Orang yang Tidak Pernah Merasa Puas dengan Karunia yang Telah Allah Berikan Disebut Apa?

×

Orang yang Tidak Pernah Merasa Puas dengan Karunia yang Telah Allah Berikan Disebut Apa?

Sebarkan artikel ini

Selama berabad-abad, umat manusia selalu mencoba untuk mencari kepuasan dalam hidup. Namun, ada sekelompok orang yang tampaknya tidak pernah merasa puas dengan apa yang mereka miliki. Mereka selalu merasa ada sesuatu yang kurang dan selalu merasa tidak cukup. Lantas, bagaimana sebenarnya orang yang tidak pernah merasa puas dengan karunia yang telah Allah berikan itu disebut?

Terkadang orang menganggap bahwa kepuasan adalah soal memiliki sesuatu. Mereka beranggapan bahwa semakin banyak harta atau materi yang dimiliki, semakin bahagia dan puas mereka akan merasa. Namun, dalam Islam, orang-orang jenis ini memiliki istilah tersendiri, yaitu “Zurriyah”.

Pengertian Zurriyah

Zurriyah berasal dari kata Arab yang berarti “tidak puas”. Dalam konteks ini, Zurriyah mengacu kepada orang-orang yang tidak pernah merasa puas dengan apa yang mereka miliki, terutama dalam hal karunia yang telah Allah berikan. Mereka selalu menginginkan lebih, tidak peduli seberapa banyak mereka telah menerima.

Zurriyah bukanlah sebuah konsep yang positif dalam ajaran Islam. Hal ini karena Islam mengajarkan tentang rasa syukur dan kepuasan. Rasulullah saw. bersabda, “Jika anak Adam memiliki lembah penuh emas, dia akan menginginkan dua. Tidak ada yang mampu mengisi mulutnya kecuali tanah (kematian). Allah menerima taubat orang yang bertaubat.” (Hadits riwayat Muslim).

Dampak Negatif Menjadi Zurriyah

Menjadi zurriyah dapat berdampak buruk pada kesejahteraan mental dan spiritual seseorang. Orang yang selalu merasa tidak puas cenderung merasa stres dan cemas. Mereka mungkin juga merasa tidak memiliki nilai atau tidak berharga jika mereka tidak memiliki sesuatu yang mereka inginkan.

Dalam konteks spiritual, menjadi zurriyah berarti seseorang kurang mengakui dan mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan. Hal ini berpotensi merusak hubungan seseorang dengan Allah dan merusak cara pandang seseorang terhadap diri sendiri dan orang lain.

Cara Mengatasi Sifat Zurriyah

Mengatasi sifat zurriyah bukanlah tugas yang mudah, namun bukan berarti tidak bisa. Kunci utamanya adalah mensyukuri segala karunia yang telah Allah berikan. Hal ini dapat dilakukan dengan berfokus pada apa yang sudah dimiliki, bukan apa yang belum dimiliki.

Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan:

  1. Melakukan introspeksi diri: Carilah apa yang membuat Anda tidak puas. Apakah karena Anda membandingkan diri Anda dengan orang lain? Atau karena Anda merasa tidak dihargai? Dengan mengetahui alasan ketidakpuasan Anda, Anda bisa memahami diri Anda lebih baik dan menemukan cara untuk mengatasinya.
  2. Melatih gratitudo: Buatlah daftar hal-hal yang Anda syukuri setiap hari. Hal ini bisa membuat Anda lebih memahami dan menghargai apa yang telah Anda miliki.
  3. Fokus pada perbaikan diri: Alih-alih selalu menginginkan lebih, cobalah untuk fokus pada perbaikan diri. Hal ini bisa membuat Anda merasa lebih baik tentang diri Anda dan membuat Anda lebih puas dengan apa yang Anda miliki.
  4. Berdoa dan meminta petunjuk dari Allah: Dalam situasi apapun, berdoa adalah solusi terbaik. Meminta petunjuk dari Allah dapat membantu Anda menemukan jalan keluar dan memberikan Anda kedamaian dan kepuasan.

Ingatlah bahwa kepuasan tidak selalu berasal dari memiliki lebih banyak, tetapi dari mensyukuri apa yang sudah dimiliki. Syukur akan membuat hati menjadi lebih tenang dan jiwa menjadi lebih damai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *