Aliran Maturidiah adalah salah satu aliran dalam ilmu kalam atau teologi dalam agama Islam yang banyak dianut oleh umat Islam. Berpusat di Maturid, sebuah wilayah di Transoxiana (sekarang Uzbekistan), aliran ini diambil dari nama pendirinya, Imam Abu Mansur Al-Maturidi. Perkembangan aliran ini tidak lepas dari hadirnya berbagai mazhab dalam dunia Islam yang menjadi rujukan hukum bagi umatnya.
Latar Belakang dan Sejarah Aliran Maturidiah
Imam Abu Mansur Al-Maturidi adalah pemikir dan teolog Islam abad ke-3 Hijriyah. Satu dekade sebelum beliau, terdapat Imam Abu Hanifah yang telah mendirikan mazhab fiqih Hanafi. Diketahui bahwa Maturidi adalah murid dari murid-murid Abu Hanifah dan mengembangkan teologi yang cukup berpengaruh pada orang-orang yang mengikuti mazhab Hanafi.
Dalam sejarahnya, aliran Maturidiah berperan penting dalam melawan penyebaran pemahaman sesat dan mempertahankan ortodoksi dalam ajaran Islam, khususnya dalam melawan aliran Mu’tazilah yang menjadi dominan pada waktu itu.
Karakteristik Aliran Maturidiah
Aliran Maturidiah menekankan pentingnya akal dalam memahami agama. Maturidi meyakini bahwa Allah menciptakan akal pada manusia sebagai alat untuk memahami hakekat dan maksud dari wahyu-Nya. Oleh karena itu, aliran ini menghargai dan memanfaatkan akal dan logika dalam menginterpretasikan ajaran Islam.
Dalam hubungannya dengan al-Qur’an, aliran Maturidiah berpegang pada pendapat bahwa al-Qur’an adalah kalam Allah dan bersifat qadim, tidak tercipta, berbeda dengan pandangan Mu’tazilah yang mengatakan bahwa al-Qur’an adalah makhluk. Hal ini menunjukkan bagaimana aliran Maturidiah dengan gigih mempertahankan keyakinan akidah yang bersumber dari Al-Quran dan Hadis Rasulullah SAW.
Pengaruh Aliran Maturidiah pada Mazhab Hanafi
Aliran Maturidiah sangat dipengaruhi oleh pemikiran imam Abu Hanifah dan murid-muridnya, dan memiliki pengaruh kuat pada pengikut mazhab fiqih Hanafi. Dalam beberapa kasus, mazhab Hanafi dan aliran Maturidiah sering kali dianggap berkaitan satu sama lain, meski ada beberapa perbedaan dalam hal interpretasi dan metodologi.
Namun, dapat dikatakan bahwa bagi sebagian besar umat Islam yang mengikuti mazhab Hanafi, aliran Maturidiah adalah teologi yang dipahami dan dianut mereka. Dari wilayah Timur Tengah hingga Asia Selatan, khususnya seperti Turki, Afganistan, Pakistan, dan India, pengaruh Maturidiah sangat kuat dan meluas.
Sebagai kesimpulan, aliran Maturidiah merupakan teologi yang berperan penting dalam menginterpretasikan dan memahami ajaran Islam, khususnya bagi umat Islam yang mengikuti mazhab Hanafi. Melalui pendekatan yang memanfaatkan akal dan logika, aliran ini membantu umat Islam untuk lebih memahami dan menjalankan ajaran agama mereka.