Diskusi

Dari Para Tokoh Perumus Dasar Negara Kita Dapat Meneladani Sikap-sikap Berikut Kecuali

×

Dari Para Tokoh Perumus Dasar Negara Kita Dapat Meneladani Sikap-sikap Berikut Kecuali

Sebarkan artikel ini

Para tokoh perumus dasar negara kita, seperti Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, dan Drs. Moh. Yamin, merupakan individu-individu inspiratif yang penuh dedikasi, kontribusi mereka dalam menggagas dan merumuskan Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia tidak diragukan lagi. Mereka menunjukkan sikap yang dapat menjadi teladan bagi kita semua, seperti sikap cinta tanah air, jiwa kepemimpinan, pengorbanan, integritas, serta sikap rela berjuang untuk keadilan dan kebenaran.

Namun, ada juga beberapa sikap yang tidak bisa kita jadikan teladan. Pendekatan ini penting untuk mengimbangi pemahaman kita sehingga tidak memuliakan mereka secara buta atau mengabaikan kesalahan dan kekurangan yang mungkin ada. Berikut adalah beberapa sikap yang tidak sebaiknya diteladani:

Sikap Otoriter

Dalam beberapa hal, para tokoh perumus bisa saja menunjukkan sikap yang otoriter. Misalnya, dalam proses pembentukan negara, ada kecenderungan untuk mendorong ide mereka sendiri, meski kadang-kadang bertentangan dengan pendapat orang lain. Namun, sikap ini harus dipahami dalam konteks waktunya, yaitu dalam keadaan negara yang baru merdeka dan dituntut untuk segera memiliki identitas dan pedoman kebangsaan.

Sikap Elitis

Menjadi tokoh-tokoh utama dalam perumusan dasar negara, ada kalanya mereka menunjukkan sikap elitis. Mereka mungkin saja beranggapan bahwa pandangan dan pemikiran mereka lebih unggul dibandingkan orang lain. Sikap ini tentu tidak bisa diteladani dalam konteks demokrasi modern saat ini yang menuntut sikap saling menghargai dan menjadi pendengar yang baik terhadap pendapat orang lain.

Sikap Ambisius

Para tokoh perumus dasar negara juga manusia biasa yang memiliki ambisi. Mereka mungkin memiliki kecenderungan untuk mempengaruhi keputusan penting demi pencapaian tujuan pribadi atau kelompok. Namungkinan mereka melakukan langkah-langkah yang tidak sepenuhnya etis demi memenuhi ambisi tersebut harus kita hindari.

Dalam meneladani sifat-sifat mereka, kita harus bijak dalam memilih yang mana yang patut ditiru dan yang tidak. Fokuslah pada nilai-nilai luhur seperti nasionalisme, integritas, dan dedikasi demi kebaikan bersama, dan jauhi sifat otoriter, elitis, dan ambisius yang cenderung merugikan orang lain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *