Ilmu

Inhibitor Non Kompetitif Mengganggu Fungsi Enzim Sebagai Biokatalisator Dengan Cara

×

Inhibitor Non Kompetitif Mengganggu Fungsi Enzim Sebagai Biokatalisator Dengan Cara

Sebarkan artikel ini

Enzim adalah biokatalisator, molekul yang mempercepat reaksi kimia dalam organisme hidup. Sebagai biokatalisator, enzim berfungsi untuk meningkatkan laju reaksi tanpa mengubah hasil akhir reaksi tersebut. Namun, ada beberapa molekul yang dapat mengganggu fungsi enzim ini. Salah satunya adalah inhibitor non kompetitif.

Inhibitor non kompetitif adalah senyawa yang menghentikan atau mengurangi laju reaksi yang dipercepat oleh enzim. Inhibitor ini tidak berkompetisi dengan substrat untuk berikatan dengan situs aktif enzim, namun berikatan dengan situs lain pada enzim yang disebut dengan situs alosterik. Inhibitor non kompetitif berbeda dengan inhibitor kompetitif, yang bersaing dengan substrat untuk berikatan dengan situs aktif enzim.

Inhibitor non kompetitif berikatan dengan enzim di situs alosterik, baik saat enzim dalam keadaan bebas atau saat berikatan dengan substrat. Saat inhibitor non kompetitif berikatan dengan enzim, terjadi perubahan konfigurasi atau bentuk molekul enzim. Perubahan ini dapat menghentikan aktivitas enzim, mengubah afinitas enzim terhadap substrat, atau mempengaruhi proses pembentukan produk akhir. Dengan kata lain, inhibitor non kompetitif dapat mengubah “bentuk” dan fungsi enzim sebagai biokatalisator.

Inhibitor non kompetitif berperan penting dalam banyak proses biologi, termasuk metabolisme dan signal transduksi. Tidak jarang, inhibitor semacam ini dijadikan target dalam perancangan obat untuk berbagai jenis penyakit. Contoh inhibitor non kompetitif yang banyak digunakan dalam praktek klinikal adalah obat-obatan untuk mengendalikan tekanan darah, mengobati diabetes, dan meredakan sakit atau inflamasi.

Sebagai contoh, obat yang digunakan untuk menghambat enzim yang berperan dalam sintesis kolesterol (statin) adalah inhibitor kompetitif, sedangkan obat yang digunakan untuk menghambat enzim yang berperan dalam reaksi peradangan seperti aspirin adalah contoh dari inhibitor non kompetitif.

Pada akhirnya, pemahaman tentang cara kerja inhibitor non kompetitif dalam mengganggu fungsi enzim sebagai biokatalisator penting untuk penelitian dan pengembangan berbagai terapi baru. Meski inhibitor non kompetitif dapat mengganggu fungsi enzim, penggunaan yang tepat dapat membantu mendukung pengobatan berbagai kondisi medis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *