Dalam kimia, energi disosiasi ikatan adalah sejumlah energi yang diperlukan untuk memutuskan satu mol ikatan kimia dari suatu zat dalam fase gas menjadi atom bebas, pada suhu dan tekanan konstan. Dengan kata lain, ini adalah energi yang diperlukan untuk memisahkan dua atom yang telah digabungkan dalam suatu ikatan kimia.
Dalam konteks ini, kita melihat bahwa energi disosiasi ikatan Fluor (F2) lebih rendah daripada Klor (Cl2). Untuk memahami alasannya, kita perlu memahami beberapa konsep dasar dalam kimia.
Energi disosiasi ikatan dalam hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya ukuran atom, elektronegativitas, dan jumlah elektron valensi.
Ukuran Atom
Secara umum, ukuran atom Fluor lebih kecil dibandingkan dengan Klor. Ketika ukuran atom lebih kecil, elektron-elektron valensi lebih dekat ke inti, yang memiliki muatan positif. Dengan begitu, gaya tarik yang lebih kuat antara inti dan elektron tersebut memungkinkan ikatan menjadi lebih stabil dan memerlukan energi yang lebih rendah untuk memutus ikatannya.
Elektronegativitas
Elektronegativitas adalah ukuran sejauh mana atom dalam suatu senyawa menarik elektron jalur ikatan. Fluor memiliki tingkat elektronegativitas yang paling tinggi di antara semua elemen, yang berarti ia cenderung menarik elektron ke arahnya. Namun, dalam molekul F2, kedua atom Fluor memiliki elektronegativitas yang sama. Oleh karena itu, elektron ikatan dibagi secara merata dan kekuatan ikatan antara dua atom Fluor tersebut tidak sekuat atom yang memiliki perbedaan elektronegativitas yang lebih tinggi, seperti pada molekul Cl2.
Jumlah Elektron Valensi
Ikatan tunggal antara dua atom Fluor dibentuk dengan berbagi satu pasang elektron, sedangkan atom Klor dalam Cl2 berbagi satu pasang elektron dan juga memiliki tiga pasangan elektron yang tidak berpartisipasi dalam pembentukan ikatan. Pasangan elektron ini dapat menambah kestabilan ikatan dan karenanya, memerlukan energi yang lebih tinggi untuk memutus ikatan.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dijelaskan bahwa sejumlah faktor berkontribusi terhadap kebutuhan energi yang lebih rendah untuk memutus ikatan di antara dua atom Fluor dibandingkan dengan dua atom Klor.