Daulah Abbasiyah dikenal sebagai era keemasan kebudayaan dan ilmu pengetahuan Islam. Dalam periode ini, banyak perkembangan signifikan dalam berbagai bidang terjadi, mulai dari astronomi dan matematika hingga seni dan arsitektur. Dua kota, khususnya, florished sebagai pusat-pusat kebudayaan dan pengetahuan selama periode ini: Bagdad dan Kordoba.
Baghdad, Iraq
Baghdad dilahirkan oleh khalifah Abbasiyah Al Mansur pada 762 Masehi dan dengan cepat tumbuh menjadi metropolis dunia Islam dan menjadi pusat peradaban dan ilmu pengetahuan. Ini adalah kota tempat lahir dan berkembangnya kelompok ilmuwan, filsuf, ahli matematika, ahli medis dan lainnya yang kemudian dikenal sebagai “Baitul Hikmah” atau “Rumah Pengetahuan”.
Baitul Hikmah bukan hanya perpustakaan, namun juga merupakan pusat penelitian di mana para sarjana dari berbagai disiplin ilmu berkumpul untuk belajar, menerjemahkan, meneliti, menulis, dan memperdebatkan pengetahuan terkini. Banyak karya besar dunia kuno, seperti karya-karya Aristoteles, Plato, Euclid, dan Ptolemy, diterjemahkan ke dalam bahasa Arab di Baitul Hikmah.
Cordoba, Spain
Cordoba adalah ibu kota Abbasiyah di Eropa dan menikmati periode kemakmuran yang mendalam selama pemerintahan Abbasiyah. Kota ini dikenal dengan universitas-universitasnya yang bergengsi, perpustakaan-perpustakaan besar, dan kehadiran sarjana-sarjana terkemuka dari zaman itu.
Salah satu pencapaian terbesar Cordoba adalah perpustakaan besar yang berisi puluhan ribu volume buku dan manuskrip, yang merupakan perpustakaan terbesar di Barat pada saat itu. Inilah yang membuat Cordoba menjadi pusat penting pengetahuan dan belajar, menarik banyak sarjana dan peneliti dari seluruh dunia.
Cordoba juga dikenal dengan sekolah kedokterannya, yang disebut sebagai Sekolah Kedokteran Cordoba. Sekolah ini memainkan peran penting dalam pengembangan praktik-praktik medis di dunia Barat.
Kesimpulan
Daulah Abbasiyah memainkan peran penting dalam perkembangan peradaban dan pengetahuan. Kota-kota seperti Baghdad dan Cordoba merupakan pusat-pusat penting dari peradaban dan ilmu pengetahuan pada masa itu, dengan berbagai institusi pendidikan, perpustakaan, dan kelompok ilmuwan yang berkembang di kota-kota ini. Mereka adalah contoh brilian dari bagaimana peradaban dan pengetahuan dapat berkembang dalam lingkungan yang mendukung dan merayakan pengetahuan dan belajar.