Diskusi

Apa Saja yang Mengancam Persatuan dan Kesatuan NKRI pada Waktu Dulu dan Sekarang?

×

Apa Saja yang Mengancam Persatuan dan Kesatuan NKRI pada Waktu Dulu dan Sekarang?

Sebarkan artikel ini

Persatuan dan kesatuan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dianut sebagai salah satu dari azas fundamental di dalam Pancasila. Sayangnya, dalam sejarahnya, Indonesia kerap menghadapi berbagai tantangan dan ancaman yang cukup serius terhadap persatuan dan kesatuannya baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Masa Lalu

Berbagai ancaman terhadap persatuan dan kesatuan NKRI di masa lalu meliputi:

1. Pemberontakan dan Separatisme

Begitu melangkah menuju kedaulatan, NKRI harus menghadapi berbagai pemberontakan dan gerakan separatisme, seperti PRRI/Permesta, DI/TII, RMS di Maluku, dan GPK di Aceh. Pemberontakan dan gerakan tersebut dilatarbelakangi oleh berbagai faktor mulai dari ketidakpuasan terhadap pemerintah pusat, persepsi ketidakadilan, hingga faktor historis dan kultural.

2. Agresi Militer

Indonesia juga pernah menghadapi agresi militer dari negara lain yang mengancam persatuan dan kesatuan NKRI. Contoh paling nyata adalah agresi militer Belanda I dan II yang bertujuan untuk mengambil alih kembali Indonesia.

Masa Kini

Meski berbeda dengan masa lalu, tetapi ancaman terhadap persatuan dan kesatuan NKRI di era kontemporer ini tidak kalah serius. Berikut beberapa di antaranya:

1. Isu SARA

Isu SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan) kerap menjadi alat pemecah belah masyarakat Indonesia. Sentimentalitas berbasis SARA dapat menciptakan konflik horizontal yang mengancam persatuan dan kesatuan NKRI.

2. Radikalisme dan Terorisme

Radikalisme dan terorisme menjadi ancaman global yang juga berdampak kepada Indonesia. Paham radikal dan tindakan terorisme berpotensi memecahbelah masyarakat, merusak keharmonisan sosial, serta mengancam stabilitas dan keutuhan NKRI.

3. Separatisme

Gerakan separatisme, seperti di Papua, juga menjadi ancaman bagi persatuan dan kesatuan NKRI. Gerakan tersebut banyak dipengaruhi oleh faktor ketidakpuasan terhadap pemerintah pusat, persepsi ketidakadilan, eksploitasi sumber daya alam, dan faktor kultural.

Untuk menghadapi berbagai ancaman tersebut, sikap gotong royong, toleransi, dan penghargaan terhadap perbedaan menjadi penting. Selain itu, pendidikan karakter dan nasionalisme yang baik juga menjadi kunci dalam mempertahankan persatuan dan kesatuan NKRI.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *