Pithecanthropus erectus, sering juga dikenal sebagai Manusia Jawa, adalah salah satu jenis manusia purba yang pernah menghuni bagian tengah dan timur pulau Jawa sekitar 700.000 hingga 1 juta tahun lalu. Nama Pithecanthropus erectus dicetuskan oleh antropolog asal Belanda, Eugene Dubois, pada akhir abad ke-19, dan bermakna “kera yang berdiri tegak”. Sebutan tersebut mencerminkan ciri khusus dari jenis manusia purba ini.
Sebenarnya, istilah “Pithecanthropus erectus” dalam terminologi ilmu pengetahuan modern telah digantikan dengan “Homo erectus”, seiring peningkatan pemahaman tentang kerabat kita yang telah punah ini. Namun, dalam konteks artikel ini, kita masih akan menggunakan istilah asli untuk menghormati penemuan pertamanya.
Berikut beberapa ciri khusus yang ditunjukkan oleh Pithecanthropus Erectus:
1. Berdiri Tegak
Dalam rekaman sejarah evolusi manusia, Homo erectus adalah spesies pertama yang dikenal berjalan tegak dalam waktu yang lama, sama seperti manusia modern. Dari sisa-sisa fosil yang ditemukan, dapat disimpulkan bahwa mereka memiliki struktur tulang belakang dan panggul yang mendukung postur tegak. Ini memungkinkan mereka bergerak lebih jauh dan cepat, dan juga menjadikan tangan mereka bebas untuk melakukan tugas lain seperti membuat alat dan berburu.
2. Kapasitas Otak yang Lebih Besar
Pithecanthropus erectus memiliki kapasitas otak antara 750 hingga 1250 cc, yang lebih besar dibandingkan dengan manusia purba sebelumnya. Mereka juga menunjukkan bukti pertama dari penggunaan api, yang menunjukkan kemampuan berpikir abstrak dan pemecahan masalah yang lebih tinggi.
3. Alat Batu
Manusia Jawa merupakan yang pertama membuat dan menggunakan alat batu yang sederhana. Mereka menggunakan alat tersebut untuk berburu hewan-hewan besar dan kecil, dan kemungkinan juga digunakan untuk membersihkan daging dari tulang.
4. Migrasi Luas
Berbeda dengan pendahulu mereka yang cenderung berdiam diri, Pithecanthropus erectus memiliki kecenderungan untuk bermigrasi. Fosil-fosil Homo erectus telah ditemukan di berbagai belahan dunia, dari Afrika, Eropa, sampai Asia. Hal ini menunjukkan kapasitas mereka untuk beradaptasi dengan berbagai lingkungan dan cuaca yang berbeda.
Sebagai ringkasan, sebutan Pithecanthropus erectus mencerminkan dua ciri khas dari manusia purba ini, yaitu kemampuannya untuk berdiri tegak dan peningkatan kapasitas otaknya. Kedua ciri tersebut berperan penting dalam perkembangan berikutnya dari spesies manusia.