Indonesia dan Malaysia, dua negara tetangga di Asia Tenggara, pernah mengalami tahapan relasi yang tidak harmonis yang dikenal sebagai “Konfrontasi Indonesia-Malaysia”. Konfrontasi ini terjadi pada periode 1963 hingga 1966. Untuk memahami latar belakang konfrontasi ini, ada beberapa elemen penting yang perlu diperhatikan. Secara umum, konflik ini bermula dari isu politik, ekonomi, dan perbedaan pendapat mengenai kolonialisme serta proses dekolonisasi.
Faktor Politik
Pada awal tahun 60-an, Indonesia dalam keadaan politik yang tidak stabil. Presiden Soekarno yang saat itu berkuasa, meluncurkan konsep “politik luas luar biasa” yang bertujuan agar Indonesia mendapatkan pengakuan internasional sebagai kekuatan yang signifikan di dunia. Konfrontasi ini dilihat sebagai upaya untuk menguatkan pandangan ini.
Isu Kolonialisme dan Dekolonisasi
Latar belakang lainnya yang penting dari konfrontasi ini adalah perspektif Soekarno tentang kolonialisme dan proses dekolonisasi. Soekarno sangat menentang kolonialisme dan melihat pembentukan Malaysia sebagai bentuk neokolonialisme oleh Inggris. Pembentukan Malaysia termasuk wilayah Borneo Utara (sekarang Sabah), Sarawak, dan Brunei, yang sebelumnya merupakan protektorat Inggris. Soekarno melihat ini sebagai upaya Inggris untuk mempertahankan pengaruhnya di Asia Tenggara.
Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi juga memainkan peran dalam konfrontasi ini. Dalam periode tersebut, Indonesia mengalami krisis ekonomi yang serius, dengan kondisi inflasi yang tinggi dan defisit anggaran yang besar. Konfrontasi dengan Malaysia dilihat oleh beberapa pihak sebagai upaya pemerintah Soekarno untuk mengalihkan perhatian dari masalah ekonomi domestik.
Kesimpulan
Konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia bukanlah hasil dari satu faktor tunggal, melainkan akumulasi dari berbagai isu dan tensi politik regional dan domestik. Walaupun sekarang Indonesia dan Malaysia telah membangun hubungan diplomatik yang lebih baik, fase konfrontasi ini tetap menjadi bagian penting dari sejarah hubungan kedua negara tersebut. Mempelajari latar belakang konfrontasi ini dapat memberi kita wawasan tentang bagaimana sejarah, politik, dan ekonomi dapat mempengaruhi hubungan antar negara.