Dalam dunia fisika, terdapat suatu konsep yang dikenal sebagai “kalor” atau “energi panas”. Konsep ini menjelaskan tentang bagaimana energi dapat ditransfer dari satu obyek ke obyek lain dalam bentuk panas. Penentuan jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu suatu benda adalah bagian penting dari ilmu termodinamika, dan menghitungnya bisa menjadi lebih kompleks ketika berurusan dengan bahan-bahan spesifik seperti air.
Untuk menaikkan suhu 5 kg air dari 15°C menjadi 40°C, kita perlu menghitung jumlah kalor yang dibutuhkan. Dalam fisika, konsep ini ditangani dengan rumus energi panas:
Q = m*c*ΔT
Secara individual,
Q
adalah jumlah kalor yang diperlukan (Joule),m
adalah massa air (kg),c
adalah kalor jenis air (4200 J/kg°C), danΔT
adalah perubahan suhu (°C).
Berikut adalah cara kita menghitung kalor yang diperlukan pada contoh ini:
- Tentukan massa air. Dalam hal ini, massa air (
m
) adalah 5 kg. - Tentukan kalor jenis air. Untuk air, kalor jenis (
c
) ditemukan sebagai 4200 J/kg°C. - Tentukan perubahan suhu. Kita tahu bahwa suhu awal air adalah 15°C dan kita ingin menaikkannya menjadi 40°C. Jadi, ΔT = 40°C – 15°C = 25°C.
Setelah kita memiliki semua komponen di tangan, kita bisa menggantikannya ke dalam rumus:
Q = m*c*ΔTQ = 5 kg * 4200 J/kg°C * 25°CQ = 525,000 Joule
Jadi, untuk menaikkan suhu 5 kg air dari 15°C menjadi 40°C, kita memerlukan kalor sebesar 525,000 Joule. Perlu diingat bahwa ini berlaku dalam kondisi ideal, di mana tidak ada penyerapan atau pelepasan kalor oleh lingkungan. Penyerapan atau pelepasan kalor oleh lingkungan dapat mengubah jumlah kalor yang dibutuhkan.