I Gusti Ngurah Oka, seorang ahli pendidikan dari Indonesia, telah merumuskan enam metode pengajaran membaca untuk membantu pembelajar lebih efektif memahami dan menerapkan keterampilan membaca. Berikut ini adalah enam metode tersebut:
1. Metode Oral Reading
Metode Oral Reading atau Membaca Nyaring bertujuan untuk mengasah kemampuan siswa dalam memahami dan mengekspresikan teks. Dalam metode ini, siswa diminta untuk membaca teks secara lantang sambil menginterpretasikan intonasi dan ekspresi yang tepat.
2. Metode Silent Reading
Metode Silent Reading atau Membaca Diam mengajak siswa untuk membaca dalam hati. Tujuannya adalah untuk mempercepat kecepatan membaca dan meningkatkan pemahaman terhadap teks. Pengajaran menggunakan metode ini melibatkan latihan membaca yang memungkinkan siswa untuk menemukan informasi secara efisien dan cepat.
3. Metode Intensive Reading
Metode Intensive Reading atau Membaca Intensif melibatkan pembelajaran yang fokus pada pemahaman detail teks. Siswa diajar untuk memahami struktur kalimat, kosakata, dan aspek gramatikal lainnya. Metode ini sering digunakan dalam pengajaran bahasa asing.
4. Metode Extensive Reading
Metode Extensive Reading atau Membaca Ekstensif bertujuan agar siswa memiliki pemahaman umum atas suatu teks. Metode ini kurang mengutamakan pemahaman detail dan lebih mengarah pada pemahaman isi teks secara keseluruhan. Biasanya metode ini digunakan dalam membaca novel atau karya sastra.
5. Metode Scanning Reading
Metode Scanning Reading atau Membaca Skimming digunakan ketika siswa perlu mencari informasi spesifik dalam teks. Tujuan metode ini adalah untuk membantu siswa mencari dan menemukan informasi dengan cepat tanpa perlu membaca keseluruhan teks.
6. Metode Critical Reading
Metode Critical Reading atau Membaca Kritis dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam mengevaluasi dan mengkritisi teks. Dalam metode ini, siswa diajarkan untuk mempertanyakan asumsi penulis, mengidentifikasi bias, dan menilai validitas argumen.
Setiap metode dalam pengajaran membaca yang dikemukakan oleh I Gusti Ngurah Oka ini memiliki manfaat dan tujuan yang berbeda. Oleh karena itu, guru sebaiknya menggunakan kombinasi dari enam metode tersebut agar siswa dapat memahami teks secara efektif dan efisien.