Pendahuluan
Peristiwa Trisakti merupakan monumen keberanian mahasiswa Indonesia yang berkontribusi signifikan dalam jatuhnya rezim Orde Baru. Menjadi tonggak penting dalam reformasi Indonesia, peristiwa ini diawali dengan situasi yang sulit yang muncul sebagai hasil dari krisis ekonomi Asia 1997.
Krisis Finansial 1997
Dimulai pada pertengahan 1997, krisis keuangan Asia mengguncang sejumlah negara, termasuk Indonesia. Krisis ini mengakibatkan anjloknya nilai mata uang, inflasi tajam, dan penutupan banyak perusahaan. Tidak hanya menghancurkan perekonomian, hal ini juga melahirkan instabilitas sosial dan politik. Dalam situasi yang semakin genting ini, dukungan publik terhadap pemerintah Presiden Soeharto semakin berkurang.
Protes dan Demonstrasi
Seiring dengan meningkatnya tekanan ekonomi dan politik, demonstrasi mulai bermunculan di seluruh negeri. Mahasiswa, dengan semangat reformasi dan perubahan, berada di garis depan demonstrasi ini. Universitas Trisakti menjadi pusat demonstrasi besar pada tanggal 12 Mei 1998. Ribuan mahasiswa berkumpul di kampus memprotes pemerintahan Soeharto dan menuntut reformasi.
Peristiwa Trisakti
Pada tanggal 12 Mei 1998, apa yang semula dimaksudkan sebagai aksi damai berubah menjadi bencana ketika aparat keamanan mulai membuka api ke arah para pengunjuk rasa. Empat mahasiswa Universitas Trisakti, yakni Elang Mulia Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin Royan, dan Hendriawan Sie tewas sebagai akibat penembakan tersebut.
Dampak Peristiwa Trisakti
Peristiwa Trisakti ini memicu serangkaian protes dan kerusuhan yang lebih besar, yang akhirnya berujung pada jatuhnya rezim Soeharto. Tindakan keras aparat terhadap demonstrasi mahasiswa menghasilkan perlawanan dan kemarahan yang lebih besar dari masyarakat. Ini adalah awal dari berakhirnya Orde Baru dan dimulainya era reformasi di Indonesia.
Penutup
Peristiwa Trisakti merupakan peristiwa yang membuka mata dunia bahwa kekuatan mahasiswa dapat mengubah arah politik sebuah negara. Meski dihadapi dengan represi yang keras, semangat reformasi dan keberanian mahasiswa tidak pudar. Melalui pengorbanan dan perjuangan, mereka mampu mengakhiri rezim otoriter dan membantu Indonesia bergerak menuju era baru demokrasi dan reformasi. Ini adalah refleksi sejati dari semangat Trisakti: Trimanatungga, Trisila, dan Tridharma.