Sekolah

Suku Bangsa Unggulan yang Dipercaya Hitler sebagai Nenek Moyang Bangsa Jerman

×

Suku Bangsa Unggulan yang Dipercaya Hitler sebagai Nenek Moyang Bangsa Jerman

Sebarkan artikel ini

Adolf Hitler merupakan tokoh penting dalam sejarah dunia. Kepercayaannya dan ideologinya sangat kontroversial dan telah mengubah jalannya sejarah. Salah satu keyakinan Hitler adalah tentang asal usul bangsa Jerman. Ia percaya bahwa bangsa Jerman berketurunan dari suatu suku bangsa yang unggul, yaitu suku bangsa Aryan.

Suku Bangsa Aryan

Aryan atau Arya sejatinya merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan suatu kelompok etnis dan linguistik yang hidup pada masa kuno, khususnya di wilayah Iran dan India. Namun, Hitler dan ideologinya, Nazi, mengadaptasi istilah ini untuk merujuk pada ras utama yang dianggapnya paling unggul dan sebagai nenek moyang asli bangsa Jerman, serta beberapa bangsa Eropa lainnya.

Menurut Nazi, Aryan merupakan ras manusia yang bertanggung jawab atas semua kemajuan peradaban dan psi adalah ras manusia yang paling ideal. Aspek fisik seperti rambut pirang, mata biru, dan kulit cerah menjadi ciri khas yang dihubungkan dengan ras Aryan ini.

Manipulasi Sejarah dan Ideologi Rasis

Pemakaian istilah Aryan oleh Nazi, yang didasari oleh teori rasial mereka, sebenarnya merupakan manipulasi sejarah dan dikritik oleh banyak sejarawan dan ilmuwan. Nazi mempropagandakan ideologi mereka dan menganggap Aryan sebagai “ras murni” yang harus dilindungi dan diperkuat.

Ini juga menjadi dasar bagi program “pemurnian ras” yang kontroversial, yang mengakibatkan holocaust dan genosida terhadap jutaan orang yang tidak dianggap mereka pantas hidup dan berkembang, seperti Yahudi, Rom, dan banyak kelompok minoritas lainnya.

Konklusi

Meski percayaan Hitler tersebut sudah ditepis oleh ilmu pengetahuan modern, dampaknya tetap ada dan menjadi pelajaran penting bagi sejarah umat manusia. Memahami latar belakang ideologi ini merupakan bagian penting dalam mendalami sejarah dunia, termasuk sejarah Jerman, dan penting untuk mencegah tragedi serupa di masa mendatang. “Suku bangsa unggulan” dalam pemahaman Hitler tentu tidak lebih dari manipulasi dan distorsi sejarah yang digunakan untuk mencapai kepentingan oknum atau kelompok tertentu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *