Tegangan dan arus listrik adalah dua elemen penting dalam kelistrikan. Keduanya memiliki hubungan yang erat dalam menciptakan energi listrik. Akan tetapi, apakah semakin besar tegangan dan kuat arus listrik, maka energi listriknya semakin besar? Berikut penjelasan lengkapnya.
Tegangan Listrik
Tegangan listrik atau biasa disebut dengan voltase merupakan ukuran dari energi potensial per satuan muatan listrik, yang ditandai dengan simbol V atau volt. Tegangan adalah pendorong utama arus listrik dalam suatu rangkaian listrik dan berfungsi untuk memindahkan muatan listrik dari satu titik ke titik lainnya. Dengan kata lain, tegangan merupakan daya dorong yang menyebabkan beban-beban listrik seperti lampu dan alat elektronik bekerja dengan kerja maksimal.
Kuat Arus Listrik
Kuat arus listrik merupakan banyaknya muatan listrik yang mengalir dalam suatu sirkuit dalam waktu satu detik. Dalam satuan Internasional (SI), kuat arus diukur dalam ampere dan dapat diartikan sebagai jumlah elektron yang mengalir melalui suatu titik dalam sekon.
Hubungan Tegangan dan Kuat Arus terhadap Energi Listrik
Pernyataan bahwa ‘semakin besar tegangan dan kuat arus listrik, maka energi listriknya semakin besar’ pada dasarnya adalah benar. Hal ini dapat dijelaskan melalui hukum Ohm, yang menyatakan bahwa tegangan listrik dalam suatu sirkuit adalah hasil kali antara kuat arus dengan hambatan. Ini berarti, jika tegangan listrik dan kuat arusnya ditingkatkan, maka secara otomatis energi listrik yang dihasilkan juga akan meningkat.
Hal ini sama halnya dengan rumus daya listrik, yang menyatakan bahwa daya listrik (P) sama dengan tegangan (V) dikalikan dengan arus (I), atau P=VI. Dengan kata lain, energi listrik yang dihasilkan akan meningkat sebanding dengan peningkatan tegangan dan arus.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa semakin besar tegangan dan kuat arus listrik, maka energi listriknya semakin besar. Hal ini kembali lagi ke konsep dasar kelistrikan bahwa tegangan dan arus adalah dua faktor utama dalam menciptakan energi listrik. Namun, dalam aplikasinya di masyarakat, peningkatan tegangan dan arus listrik juga harus diimbangi dengan peningkatan pada sistem keamanan kelistrikan, mengingat risiko yang bisa ditimbulkan seperti korsleting dan kebakaran.