Diskusi

Pada Saat Otot Berkontraksi, akan Terjadi Perubahan Kimia Yaitu ATP Menjadi

×

Pada Saat Otot Berkontraksi, akan Terjadi Perubahan Kimia Yaitu ATP Menjadi

Sebarkan artikel ini

Beraktivitas sehari-hari mendemonstrasikan keajaiban dari interaksi fisiologis dan kimia di dalam tubuh kita. Contohnya, kontraksi otot yang memungkinkan kita berlari, berjalan, dan bergerak secara keseluruhan melibatkan serangkaian perubahan kimia yang sangat rumit, yaitu transformasi ATP menjadi produk-produk kimia lainnya.

Kontraksi otot merujuk pada proses dimana otot menjadi lebih pendek dan merapatkan, menghasilkan gerakan atau tenaga. Fenomena ini sangat dipengaruhi oleh ATP (Adenosine triphosphate) — molekul yang umum dikenal sebagai “mata uang energi biologis.”

Mengenal ATP

ATP, atau Adenosine Triphosphate, adalah molekul kompleks yang terdiri dari gula ribosa, basis adenin, dan deretan tiga gugus fosfat. Uniknya, tautan antara gugus fosfat ini memiliki potensi energi tinggi. Dengan pemecahan satu ikatan fosfat (mengubah ATP menjadi ADP atau Adenosine Diphosphate), sejumlah besar energi dilepaskan dan dapat digunakan untuk berbagai proses biologis, termasuk kontraksi otot.

Mekanisme Kontraksi Otot

Proses kontraksi otot membutuhkan energi dalam bentuk ATP. Mekanisme kontraksi otot pada dasarnya melibatkan interaksi antara dua protein utama, yaitu aktin dan miosin dalam serat otot. Ini terjadi melalui proses yang disebut siklus lintasan miosin.

  1. Mengejangkan (attachment): Cabang miosin mengikat diri pada tempat pengikatan aktin, membentuk yang disebut persambungan silang otot.
  2. Gerakan (power stroke): Cabang miosin ‘memiringkan’ dirinya, meremas serat aktin dan mendorongnya. Ini adalah gerakan kontraksi sebenarnya.
  3. Melepaskan (detachment): ATP kemudian mengikat cabang miosin, karenanya memutus ikatan dengan serat aktin.
  4. Reaktivasi: ATP dipecah menjadi ADP dan fosfat, membebaskan energi yang digunakan untuk ‘mereset’ cabang miosin.

Tanpa ATP, cabang miosin tidak dapat melepaskan diri dari serat aktin, menghentikan siklus dan paralisis otot.

Kesimpulan

Sekilas, gerakan simpel seperti mengepal tangan atau berkedip tampak sepele. Namum, di balik gerakan-gerakan tersebut, terjadi proses transformasi ATP menjadi ADP yang rumit dan vital untuk keberlangsungan hidup. ATP melakukan peran sentral sebagai penyedia energi untuk terjadinya kontraksi otot. Tanpa ATP, aktivitas dan fungsi fisiologis sehari-hari kita mungkin tidak dapat berjalan dengan baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *