Sekolah

Jelaskan Dua Pandangan Tentang Masalah Sosial Dalam Teori Fungsionalisme

×

Jelaskan Dua Pandangan Tentang Masalah Sosial Dalam Teori Fungsionalisme

Sebarkan artikel ini

Teori fungsionalisme adalah pendekatan teoretis terhadap studi sosial yang melihat masyarakat sebagai struktur kompleks yang bagian-bagiannya saling bekerja sama untuk memajukan solidaritas dan stabilitas. Teori ini dibuat oleh beberapa ilmuwan sosial terkemuka seperti Emile Durkheim, Talcott Parsons, dan Robert Merton. Teori fungsionalisme menganggap masalah sosial sebagai bagian integral dari suatu masyarakat dan menawarkan dua pandangan utama dalam memahaminya.

1. Pandangan Pertama: Fungsi Laten dan Fungsi Manifest

Dalam konteks masalah sosial, teori fungsionalisme melihat bahwa setiap aspek masyarakat, baik yang positif maupun yang negatif, memiliki fungsi dan peran tertentu, dan ini bisa dilihat dari dua sudut pandang, yaitu fungsi manifest dan fungsi laten.

Fungsi manifest adalah peran yang diberikan atau yang dimaksudkan bagi suatu kondisi atau institusi sosial. Sebagai contoh, peran manifest pendidikan adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada individu.

Sementara itu, fungsi laten adalah dampak atau efek tidak terduga dari suatu kondisi atau institusi sosial. Untuk memahaminya, mari kita lihat kembali contoh pendidikan. Meskipun fungsi manifest pendidikan adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan, salah satu fungsi laten pendidikan mungkin adalah menciptakan sistem sosial yang stratifikasional, di mana orang-orang dengan tingkat pendidikan lebih tinggi memiliki status sosial yang lebih tinggi.

Metode ini menyediakan kerangka kerja yang berharga untuk memahami apa yang mendorong masalah sosial dan dampaknya terhadap masyarakat.

2. Pandangan Kedua: Dysfunctions (Disfungsi)

Terkadang, disfungsi atau efek negatif dari suatu sosial situs ini tidak hanya menjadi “efek samping” tetapi bisa menjadi masalah sosial serius. Itulah yang disebut dysfunctions dalam teori fungsionalisme. Dari perspektif ini, masalah sosial adalah tanda bahwa beberapa bagian masyarakat tidak bekerja dengan baik, mengakibatkan ketidakseimbangan dan konflik.

Sebagai contoh, teori fungsionalisme dapat menafsirkan kemiskinan sebagai disfungsi karena merugikan individu dan masyarakat pada umumnya. Kemiskinan dapat menghambat akses terhadap pendidikan, perawatan kesehatan, dan sumber daya lainnya. Disfungsi ini merusak solidaritas sosial dan menimbulkan ketegangan.

Dalam dua pandangan ini, teori fungsionalisme memandang masalah sosial sebagai bagian dari proses dinamis masyarakat. Melalui fungsi manifest, laten, dan disfungsi, teori ini membantu kita memahami berbagai faktor dan konsekuensi yang terlibat dalam masalah sosial.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *