Qada dan qadar adalah konsep esensial dalam ajaran Islam yang merujuk pada keyakinan bahwa segala sesuatu dalam alam semesta ini telah ditentukan oleh Allah sejak zaman abadi. Seringkali, kita menemui kata-kata ‘qada’ dan ‘qadar’ dalam diskusi tentang nasib dan kehidupan manusia, dan pertanyaan ini mengangkat topik penting: “Apakah qada adalah ketetapan Allah yang tercantum di Lauhul Mahfuz sejak zaman?”
Pengertian Qada dan Qadar
Sebelum menjawab pertanyaan ini, penting untuk memahami konsep qada dan qadar. Dalam konteks agama Islam, ‘qada’ dapat diartikan sebagai ‘ketetapan’. Ini merujuk pada ide bahwa Allah telah menetapkan segala sesuatu yang akan terjadi dalam alam semesta ini. Sementara itu, ‘qadar’ berarti ‘takdir’, dan ini menunjukkan sejauh mana Allah menentukan nasib dan kehidupan hamba-Nya.
Qada dalam Lauhul Mahfuz
Lauhul Mahfuz, yang dikenal juga dengan “Kitab yang Terpelihara”, adalah konsep dalam ajaran Islam yang merujuk pada tempat di mana Allah mencatat segala sesuatu yang akan terjadi di alam semesta ini, termasuk qada dan qadar setiap makhluk-Nya. Konsep ini berasal dari Surah Al-Hijr (15:21), “Dan tak ada sesuatu pun, melainkan Kami (Allah) memiliki khazanahnya, dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan takdir yang ditentukan”.
Jadi, apa arti qada adalah ketetapan Allah yang tercantum di Lauhul Mahfuz sejak zaman? Menurut ajaran Islam, setiap peristiwa, baik besar maupun kecil, telah ditetapkan dan direkam oleh Allah di Lauhul Mahfuz sejak sebelum penciptaan alam semesta ini. Ini menunjukkan betapa luas dan mendalam pengetahuan serta kekuasaan Allah. Tidak ada satu peristiwa pun yang terlepas dari pengetahuan-Nya.
Implikasi Keyakinan dalam Qada dan Qadar
Keyakinan dalam qada dan qadar memiliki implikasi penting bagi keimanan dan perilaku seorang Muslim. Ini memperkuat konsep tawakkal, atau penyerahan diri sepenuhnya kepada kehendak Allah. Ketika seseorang yakin bahwa semua yang terjadi adalah hasil dari ketetapan dan kehendak Allah, mereka akan lebih mampu menghadapi tantangan dan kesulitan yang muncul dalam kehidan sehari-hari.
Pada akhirnya, keyakinan dalam qada dan qadar adalah bagian intrinsik dari iman seorang Muslim. Konsep ini mengajarkan bahwa ketidakpastian dan tantangan dalam kehidupan hanyalah bagian dari rencana yang lebih besar dan lebih kompleks dari Allah. Oleh karena itu, setiap keadaan, walaupun mungkin tampaknya tidak ideal, harus dihadapi dengan sabar dan tawakkal.