Setiap muslim pasti mengenal suara indah yang memanggil umatnya untuk melaksanakan ibadah salat lima waktu, yaitu adzan. Namun, tak banyak yang tahu siapa pencetus pertama adzan tersebut. Jawabannya adalah Bilal bin Rabah, seorang budak yang dimerdekakan oleh Abu Bakar dan kemudian menjadi muadzin.
Kisah Bilal bin Rabah
Bilal bin Rabah, seorang budak yang berasal dari Afrika, dilahirkan dalam penjajahan dan menjadi budak sejak kecil. Ia dibeli dan dijadikan budak oleh Umayah bin Khalaf, seorang pemimpin kafir Quraisy. Ia dikenal sebagai sosok yang bertubuh kuat dan memiliki suara yang merdu, namun hidupnya sangat menderita sebagai budak.
Keberanian Memeluk Islam dan Penyiksaannya
Dalam penjajahan tersebut, Bilal bin Rabah menemukan Islam. Keberaniannya memeluk agama baru ini menarik perhatian Abu Bakar. Namun, pilihan Bilal ini juga membuatnya mendapatkan penyiksaan dari tuannya. Ia ditempatkan di bawah terik matahari padang pasir, dengan batu besar diletakkan di dadanya. Ia diminta untuk meninggalkan keyakinan barunya dan kembali ke agama tuannya, tapi Bilal tetap bertahan.
Pembebasan Bilal oleh Abu Bakar
Abu Bakar, salah satu sahabat terdekat Rasulullah, melihat penderitaan Bilal dan berinisiatif untuk membebaskannya. Ia kemudian menawar Bilal dengan sejumlah uang dan, setelah berjuang, akhirnya ia berhasil membebaskan Bilal dari penjajahan.
Bilal bin Rabah Sebagai Muadzin Pertama
Setelah itu, Bilal bin Rabah dikenal sebagai seorang Muslim yang taat dan punya suara merdu. Saat Rasulullah memerlukan seseorang untuk mengumandangkan adzan, Bilal dipilih. Ia pun menjadi muadzin pertama dalam sejarah Islam.
Simbol Antirasisme dalam Islam
Bilal bin Rabah, seorang mantan budak, menjadi simbol antirasisme dalam Islam. Pengangkatannya sebagai muadzin menunjukkan bahwa dalam Islam, semua manusia sama, tanpa memandang status sosial, warna kulit, atau latar belakang mereka.
Sebagai penutup, Bilal bin Rabah adalah sosok yang patut kita teladani. Ia menunjukkan kepada kita bahwa keimanan, kesabaran, dan keberanian adalah modal utama dalam menghadapi segala rintangan dan tantangan hidup.