Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17.000 pulau, memang memiliki potensi besar sebagai negara maritim. Namun, terdapat masa-masa dalam sejarah dimana Indonesia mengalami kemunduran besar dalam peran dan identitasnya sebagai bangsa maritim. Kemunduran terbesar tersebut dapat dianggap terjadi pada masa penjajahan Belanda dan Jepang.
Penjajahan Belanda
Era penjajahan Belanda di Nusantara, yang berlangsung sekitar 350 tahun sejak abad ke-17 hingga pertengahan abad ke-20, mewakili salah satu masa paling mencolok dalam kemunduran kemampuan maritim Indonesia. Selama periode ini, Belanda mendominasi perdagangan dan transportasi maritim, menghilangkan kontrol lokal atas sumber daya dan potensi maritim.
Belanda, melalui VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie) atau yang lebih dikenal sebagai Kompeni, mengendalikan perdagangan rempah dan berbagai komoditi lainnya. Penindasan dan tindakan eksploitasi tersebut mengakibatkan Indonesia kehilangan keberdayaannya sebagai negara maritim.
Penjajahan Jepang & Masa Pasca Kemerdekaan
Selanjutnya, penjajahan Jepang juga memberikan dampak yang sama buruknya. Selama Perang Dunia Kedua, ketika Jepang menguasai Indonesia, mereka menggunakan pelabuhan, kapal, dan rute maritim Indonesia untuk kepentingan perang mereka. Sumber daya maritim Indonesia dipaksa bekerja untuk kepentingan Jepang, tetapi tidak ada peningkatan dalam kapabilitas maritim lokal.
Pasca-kemerdekaan, bukan berarti kondisi kemaritiman Indonesia langsung membaik. Pemerintahan orde lama dan orde baru lebih berfokus pada pembangunan sektor darat ketimbang laut. Meski ada beberapa upaya untuk membangun infrastruktur maritim, namun belum ada strategi maritim komprehensif dan terpadu yang menjadikan laut sebagai poros utama pembangunan negara.
Penutup
Secara umum, kemunduran terbesar Indonesia sebagai bangsa maritim terjadi pada masa penjajahan Belanda dan Jepang, serta periode pasca kemerdekaan. Memulihkan potensi maritim negara ini memerlukan kerja keras dan perencanaan yang baik dari pemerintah dan masyarakat. Seiring dengan konsep Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia yang dicanangkan Presiden Joko Widodo, harapannya adalah Indonesia bisa kembali bangkit dan menunjukkan identitasnya sebagai bangsa maritim yang kuat dan maju.