Kerajaan Mataram Islam atau juga dikenal sebagai Kesultanan Mataram adalah sebuah kerajaan yang berdiri sekitar tahun 1587 hingga 1755, dan menjadi salah satu kekuatan terbesar di tanah Jawa dan sekitarnya pada zaman tersebut. Namun, dalam perjalanannya kerajaan ini mengalami pecah belah yang akhirnya membentuk beberapa kesultanan baru. Salah satu kesultanan yang menjadi pecahan dari kerajaan Mataram Islam adalah Kesultanan Yogyakarta.
Sejarah mencatat bahwa Kerajaan Mataram Islam mengalami dua kali pembagian wilayah atau perpecahan besar. Perpecahan pertama terjadi pada tahun 1677 setelah Perjanjian Giyanti, dan perpecahan kedua terjadi pada tahun 1755 setelah Perjanjian Tuntang dan Perjanjian Giyanti.
Kesultanan Yogyakarta
Perpecahan kedua Kerajaan Mataram Islam inilah yang melahirkan Kesultanan Yogyakarta. Melalui Perjanjian Giyanti tahun 1755, Kerajaan Mataram dibagi menjadi tiga bagian yakni Kasunanan Surakarta yang dipimpin oleh Susuhunan Pakubuwono III, Mangkunegaran yang dipimpin oleh Pangeran Samber Nyawa atau Mangkunegara I, dan Kesultanan Yogyakarta yang dipimpin oleh Pangeran Mangkubumi yang kemudian bergelar Sultan Hamengkubuwono I.
Kesultanan Yogyakarta berdiri pada tanggal 7 Oktober 1756. Pada saat perpecahan, Sultan Hamengkubuwono I mendapatkan wilayah bagian selatan dan barat dari kerajaan Mataram Islam. Wilayah ini kemudian diperkuat melalui pembangunan benteng dan istana kerajaan yang dikenal dengan nama Keraton Yogyakarta.
Hingga saat ini, Kesultanan Yogyakarta masih ada dan berfungsi tidak hanya sebagai simbol budaya dan sejarah melainkan juga memiliki peran politis dalam pemerintahan daerah Special Region of Yogyakarta, sebuah status khusus dimana Sultan Yogyakarta menjadi gubernur. Hal ini merupakan keunikan tersendiri dalam sistem pemerintahan di Indonesia.
Kesimpulan
Pemecahan wilayah Kerajaan Mataram Islam yang melahirkan sejumlah kesultanan baru, seperti Kesultanan Yogyakarta, memberikan dampak signifikan terhadap dinamika politik, sosial, dan budaya di Jawa. Masing-masing kesultanan berkontribusi dalam memperkaya keberagaman budaya dan sejarah Indonesia, serta membentuk tatanan dan struktur sosial masyarakat Jawa seperti yang kita kenali saat ini. Kesultanan Yogyakarta merupakan bagian integral dari sejarah dan kebudayaan Indonesia yang terus memainkan peran penting hingga hari ini.