Sejarah adalah satu bidang pengetahuan yang berfokus pada masa lalu manusia. Fungsi utama sejarah adalah menganalisis dan menguraikan peristiwa-peristiwa yang terjadi sebelumnya untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang asal-usul masyarakat kita saat ini. Namun, masih ada debat tentang apakah sejarah patut dianggap sebagai ilmu pengetahuan atau tidak. Ada yang berpendapat bahwa sejarah lebih mirip dengan seni daripada ilmu pengetahuan, terutama karena penafsiran dan perasaan subjektif sering digunakan dalam penulisan sejarah. Namun, berdasarkan pengertian tertentu, sejarah dapat dikatakan sebagai ilmu pengetahuan.
Pengertian Ilmu Pengetahuan
Sebelum membahas mengapa sejarah dapat menjadi ilmu, kita perlu memahami apa artinya ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan merupakan suatu sistematisasi pengetahuan yang dapat diuji, dapat dijelaskan, dan memiliki prediksibilitas. Dengan kata lain, ilmu pengetahuan berusaha menciptakan kebenaran berdasarkan pendekatan rasional, bukti empiris, dan metode ilmiah.
Mengapa Sejarah Dapat Dikatakan Sebagai Ilmu?
1. Sejarah Mengandung Sistematisasi Pengetahuan
Seperti ilmu pengetahuan lainnya, sejarah menganalisis fakta dan data dalam cara yang sistematis dan logis. Metode sejarah melibatkan pengumpulan data dari sumber, kritik terhadap sumber-sumber tersebut, dan kemudian penafsiran. Ini adalah proses sistematis yang bertujuan untuk menciptakan pemahaman yang lebih baik tentang masa lalu.
2. Sejarah Menggunakan Pendekatan Rasional
Meskipun penafsiran subjektif sering terlibat dalam sejarah, tidak berarti bahwa analisisnya tidak rasional. Sejarawan menggunakan metode sejarah untuk mengevaluasi bukti dan membuat argumen rasional berdasarkan bukti tersebut.
3. Sejarah Berusaha Menciptakan Kebenaran
Meskipun sulit untuk mencapai “kebenaran” mutlak dalam sejarah, sejarah tetap berupaya menjelaskan kebenaran berdasarkan bukti paling meyakinkan yang tersedia. Sejarawan berusaha merangkum peristiwa masa lalu dengan seakurat mungkin berdasarkan sumber yang ada.
Dengan mempertimbangkan alasan-alasan tersebut, dapat dikatakan bahwa sejarah mencakup beberapa aspek penting dari ilmu pengetahuan. Meskipun metodologi dan tujuannya mungkin sedikit berbeda dengan ilmu alam seperti fisika atau biologi, sejarah tetap menjunjung tinggi nilai-nilai rasionalisme, bukti empiris, dan sistematisasi pengetahuan yang menjadi inti dari keilmuan. Oleh karena itu, sejarah dapat dikatakan sebagai ilmu pengetahuan karena mengandung pengertian tersebut.