Masa bercocok tanam, juga dikenal sebagai era Neolitik atau Revolusi Neolitik, adalah periode dalam sejarah manusia yang ditandai oleh peralihan dari gaya hidup berburu dan mengumpulkan menjadi pertanian dan pemukiman yang tetap. Era ini tidak terjadi secara serentak di semua belahan dunia, namun umumnya berada dalam rentang waktu 10.000 hingga 2000 SM. Buah dari masa ini adalah perkembangan berbagai perkakas yang digunakan dalam proses bercocok tanam. Beberapa di antaranya pun telah menjadi peninggalan yang memberi petunjuk mengenai bagaimana kehidupan masyarakat pada masa tersebut.
Alat-alat Batu
Dalam masa bercocok tanam, alat-alat batu polos menjelma menjadi alat-alat batu yang lebih canggih dan terbentuk. Sebagian besar alat ini dibuat dari batu yang dibelah dan dibentuk hingga menghasilkan ujung yang tajam. Alat-alat ini digunakan untuk berbagai kegiatan seperti menggali, menebang, dan memotong. Selain itu, alat-alat ini juga digunakan untuk mengolah hasil panen dan merajang makanan.
Alat-alat dari Tulang dan Ragi
Pada masa bercocok tanam, orang-orang juga menggunakan alat yang dibuat dari bahan lain seperti tulang dan ragi. Tulang sering digunakan untuk membuat alat berburu seperti tombak dan panah, sedangkan ragi diolah menjadi alat pertanian seperti sabit dan cangkul.
Memanfaatkan Hewan Peliharaan
Pada masa ini, penduduk mulai mendomestikasi hewan dan memanfaatkannya dalam pertanian. Beberapa hewan seperti sapi, kerbau, dan kuda digunakan untuk membantu pekerjaan berat seperti membajak sawah dan membawa hasil panen.
Peninggalan-peninggalan yang ditemukan oleh arkeolog dari masa bercocok tanam ini membuka wawasan tentang kehidupan dan kegiatan manusia dalam masa yang sangat penting ini. Mereka menggambarkan bagaimana peralihan manusia dari berburu dan meramu hingga menjadi petani dan pemukiman tetap memiliki dampak besar terhadap budaya, teknologi, dan masyarakat kita saat ini. Meskipun alat dan teknik yang digunakan pada masa itu mungkin terlihat sederhana, mereka adalah bukti dari kecerdasan dan kemampuan beradaptasi manusia dalam menghadapi tantangan baru.