Konsep distribusi pendapatan merupakan salah satu kajian utama dalam ilmu ekonomi. Konsep ini mengacu pada bagaimana pendapatan dibagikan atau diterima oleh berbagai individu atau grup dalam suatu ekonomi.
Terdapat tiga konsep utama distribusi pendapatan dalam literatur ekonomi, yaitu: distribusi pendapatan fungsional, distribusi pendapatan personal, dan distribusi pendapatan faktorial.
1. Distribusi Pendapatan Fungsional
Distribusi pendapatan fungsional merujuk pada pembagian pendapatan berdasarkan faktor produksi. Dalam teori ekonomi klasik, terdapat tiga faktor produksi utama, yaitu tanah, tenaga kerja, dan modal. Dalam model ini, pendapatan diberikan sebagai balas jasa atau pengembalian atas kontribusi masing-masing faktor tersebut. Misalnya, tenaga kerja menerima upah, tanah menerima rente, dan modal menerima bunga atau dividen.
2. Distribusi Pendapatan Personal
Distribusi pendapatan personal merujuk pada pembagian pendapatan berdasarkan individu atau rumah tangga. Konsep ini menekankan pada perbedaan pendapatan antara individu atau rumah tangga, yang bisa dikarenakan oleh faktor seperti tingkat pendidikan, keterampilan, pekerjaan, dan faktor demografis lainnya. Sebagai contoh, seorang profesional medis mungkin memiliki pendapatan yang lebih besar daripada seorang pekerja restoran, karena perbedaan dalam pendidikan, pelatihan, dan tingkat keterampilan.
3. Distribusi Pendapatan Faktorial
Distribusi pendapatan faktorial adalah konseptualisasi tentang bagaimana pendapatan dibagi antara faktor-faktor produksi berdasarkan kontribusi relatif mereka terhadap proses produksi. Dalam hal ini, setiap faktor produksi (misalnya, tenaga kerja, tanah, dan modal) menerima bagian dari pendapatan total yang sebanding dengan kontribusi marginal mereka terhadap produksi.
Setiap konsep distribusi pendapatan ini memberikan lensa yang berbeda untuk melihat bagaimana pendapatan dibagi dalam suatu ekonomi. Melalui pemahaman ini, kebijakan dapat dirancang untuk mengurangi ketidaksetaraan pendapatan dan meningkatkan keadilan sosial.