Paradigma fakta sosial merupakan perspektif dalam sosiologi yang dipandu oleh pandangan bahwa perilaku manusia diatur oleh struktur dan proses sosial yang berada di luar kendali individu. Teori dalam paradigma fakta sosial menganggap bahwa fakta sosial adalah realitas eksternal yang mengendalikan tindakan individu. Pemikiran ini berakar dari karya-karya Emile Durkheim, salah satu pendiri sosiologi. Berikut ini adalah beberapa jenis teori yang termasuk dalam paradigma fakta sosial:
Teori Fungsional Struktural
Teori ini dikembangkan oleh Emile Durkheim dan kemudian dilanjutkan oleh Talcott Parsons. Teori ini melihat masyarakat sebagai sistem yang terdiri dari bagian-bagian yang bekerja sama untuk mencapai keseimbangan dan stabilitas. Setiap bagian dari masyarakat memiliki fungsi atau tujuan tertentu yang mendorong harmoni dan keseimbangan sosial. Misalnya, institusi pendidikan membantu untuk meneruskan norma dan nilai-nilai sosial.
Teori Konflik
Meskipun teori konflik sering dikaitkan dengan paradigma konflik, banyak teori konflik, khususnya yang berhubungan dengan Marxisme, juga menekankan peran struktur sosial dalam membentuk perilaku individu. Teori konflik menekankan bahwa konflik antar kelompok adalah bagian tak terpisahkan dari masyarakat dan merupakan pendorong perubahan sosial.
Teori Pertukaran Sosial
Teori pertukaran sosial, yang berkembang dalam karya George Homans dan Peter Blau, berargumen bahwa interaksi sosial melibatkan pertukaran sumber daya yang bernilai, seperti waktu, informasi, dan status. Meskipun interaksi tersebut melibatkan pilihan individu, namun aktivitas tersebut juga sangat dipengaruhi oleh struktur dan norma sosial.
Teori Fenomenologi
Teori fenomenologi bertujuan untuk mengungkap bagaimana individu memahami dan memberikan makna pada dunia sosial mereka. Meskipun teori ini tampaknya menekankan pengalaman individu, namun realitas sosial yang dipahami dan diinterpretasikan oleh individu seringkali didasarkan pada struktur dan proses sosial yang luas.
Sebagai kesimpulan, paradigma fakta sosial dalam sosiologi menunjukkan pentingnya fakta sosial sebagai faktor yang mengendalikan perilaku individu. Sejumlah teori telah dikembangkan dalam paradigma ini, yang semuanya menekankan peran struktur dan proses sosial dalam membentuk perilaku individu.