Sejarah merupakan catatan penting yang merekam peristiwa dan informasi terkait kehidupan masyarakat di masa lampau. Oleh karena itu, penulisan sejarah harus dilakukan secara akurat dan objektif. Salah satu cara untuk menciptakan penulisan sejarah yang baik adalah dengan menggunakan pendekatan Indonesiasentris. Pendekatan ini menekankan pada pandangan sejarah yang berpusat pada Indonesia sebagai subjek utama. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa ciri-ciri penting dari penulisan sejarah yang Indonesiasentris.
1. Berfokus pada Indonesia Sebagai Subjek Utama
Penulisan sejarah yang Indonesiasentris menempatkan Indonesia sebagai subjek utama dalam sejarah dunia. Hal ini berarti bahwa sejarah harus ditulis dari sudut pandang bangsa Indonesia, dengan memberikan penekanan lebih pada peristiwa dan tokoh penting yang berperan dalam sejarah Indonesia. Dengan demikian, menjadikan Indonesia sebagai titik pusat dalam menceritakan sejarah dunia.
2. Mengedepankan Perspektif Lokal
Ciri penting lainnya dari penulisan sejarah yang Indonesiasentris adalah mengedepankan perspektif lokal. Sejarah harus ditulis dengan memperhatikan konteks lokal dan budaya bangsa Indonesia. Hal ini dapat dicapai dengan menggunakan sumber-sumber sejarah yang berasal dari Indonesia, seperti naskah kuno, prasasti, dan laporan sejarah yang ditulis oleh penulis Indonesia.
3. Memperhitungkan Keanekaragaman Kebudayaan
Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan kebudayaan dan kesenian. Oleh karena itu, penulisan sejarah yang Indonesiasentris harus memperhitungkan keanekaragaman kebudayaan dalam masyarakat Indonesia. Hal ini penting agar sejarah dapat mencerminkan kekayaan budaya yang ada di Indonesia, serta menghargai perbedaan yang ada di dalam masyarakat.
4. Menggali Sejarah dari Akar Masyarakat
Sejarah yang ditulis dengan pendekatan Indonesiasentris selalu berusaha mengungkap sejarah dari akar masyarakat. Peneliti harus mengenal dan memahami kehidupan masyarakat yang ada dalam konteks sejarah agar penulisan sejarah tetap relevan dengan keberadaan dan kehidupan masyarakat. Ini juga membantu menghindari penulisan sejarah yang hanya berpusat pada event-event besar atau tokoh-tokoh penting saja, namun melibatkan masyarakat secara luas dalam sejarah.
5. Pembahasan yang Bebas dari Kekuatan Kolonialisme
Pendekatan Indonesiasentris dalam penulisan sejarah mencoba melepaskan diri dari kekuatan kolonialisme yang selama ini mempengaruhi penulisan sejarah di Indonesia. Sejarah harus ditulis secara objektif dan tidak bergantung pada pandangan kolonialisme, seperti kepentingan politik atau strategi kekuasaan. Ini penting agar pengetahuan sejarah yang dihasilkan dapat lebih adil dan tidak memberikan citra negatif pada Bangsa Indonesia.
Dalam kesimpulannya, penulisan sejarah yang Indonesiasentris memberikan ruang bagi sejarah bangsa Indonesia untuk lebih dikenali dan dihargai dalam konteks sejarah dunia. Penekanan pada perspektif lokal, keanekaragaman kebudayaan, serta kehidupan masyarakat sebagai akar sejarah menjadikan penulisan sejarah yang Indonesiasentris menjadi lebih relevan dan bermakna bagi masyarakat Indonesia itu sendiri.