Umar bin Khattab, salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW dan khalifah kedua dalam sejarah Islam, memiliki peran penting dalam perjalanan berhijrah dari Mekkah ke Madinah. Berhijrah ke Madinah adalah sesuatu yang sangat penting dalam sejarah Islam, serta perkembangan agama ini. Berikut adalah penjelasan mengenai sikap Umar bin Khattab ketika akan berhijrah ke Madinah.
Keputusan Berhijrah
Sebelum berhijrah, Umar bin Khattab adalah salah satu orang yang paling ditakuti oleh kaum kafir Quraisy. Kekuatan fisik dan keberaniannya membuat mereka merasa takut untuk menghadapinya. Namun, setelah Umar bin Khattab memeluk Islam, Nabi Muhammad SAW menerima wahyu dari Allah SWT untuk berhijrah ke Madinah. Berhijrah adalah proses perpindahan tempat tinggal yang dilakukan oleh kaum Muslimin dari Mekkah ke Madinah, yang merupakan kota yang lebih aman dan kondusif bagi perkembangan Islam.
Sikap Berani dan Terbuka
Ketika akan berhijrah, Umar bin Khattab menunjukkan sikap yang sangat berani dan terbuka. Ia tidak ingin pergi secara diam-diam seperti yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar. Umar bin Khattab ingin menantang kaum kafir Quraisy dengan memberitahu mereka secara langsung bahwa ia akan berhijrah ke Madinah.
Ia datang ke Ka’bah dan menyatakan bahwa ia akan berlindung di Islam dan siap berhijrah ke Madinah. Dengan berbicara seperti itu, Umar bin Khattab menunjukkan bahwa ia tidak takut kepada kaum kafir dan akan melindungi agama Islam dengan segala cara yang ia bisa.
Keberanian dan Keyakinan
Keputusan Umar bin Khattab untuk berhijrah ke Madinah secara terang-terangan menunjukkan keberaniannya dalam menghadapi tantangan. Ia percaya bahwa langkah ini merupakan perintah Allah dan merupakan jalan yang terbaik untuk menyebarkan agama Islam. Sikap ini menjadi inspirasi bagi sahabat-sahabat lain yang juga akan berhijrah ke Madinah dan meneguhkan keyakinan mereka bahwa Islam adalah agama yang benar dan melindungi mereka dari segala jenis bahaya.
Kesimpulan
Sikap Umar bin Khattab ketika akan berhijrah ke Madinah merupakan contoh keberanian dan keyakinan yang luar biasa terhadap agama Islam. Ia menunjukkan bahwa tidak ada rasa takut dalam dirinya, dan ia siap menghadapi tantangan demi menjaga agama ini. Keputusannya untuk berhijrah secara terang-terangan menginspirasi sahabat-sahabat lain untuk melaksanakan perintah berhijrah dengan penuh keyakinan dan menjadikan Madinah sebagai kota baru yang aman bagi kaum Muslimin untuk berkembang dan memperkuat agama Islam.