Pada tanggal 3 Oktober 1990, Jerman Timur dan Jerman Barat resmi bersatu kembali setelah 45 tahun terpisah akibat dampak dari Perang Dunia II. Proses reunifikasi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Dalam artikel ini, kita akan mendalami apa saja faktor ekstern yang mendorong persatuan kembali kedua negara Jerman ini.
Perubahan Politis dan Sosial di Eropa
Perubahan politik dan sosial di Eropa menjadi faktor ekstern yang sangat signifikan. Dari perspektif politis, kejatuhan Komunisme di Eropa Timur menjadi pendorong utama pentingnya reunifikasi Jerman. Revolusi Velvet di Cekoslowakia, runtuhnya Tembok Berlin, dan reformasi politik di Uni Soviet dalam perestroika dan glasnost menandai berakhirnya era Komunis.
Tekanan Internasional
Tekanan internasional, khususnya dari negara-negara Barat juga memainkan peran dalam bersatunya kembali Jerman. Negara-negara ini, khususnya Amerika Serikat dan Britania Raya, berperan aktif dalam mendorong reunifikasi sebagai bagian dari strategi mereka untuk mengakhiri Perang Dingin dan melemahkan blok Soviet.
Kejatuhan Ekonomi Soviet
Faktor ekonomi juga berdampak pada reunifikasi Jerman. Kejatuhan ekonomi Soviet pada akhir 1980-an mempengaruhi stabilitas politik dan ekonomi Jerman Timur yang sangat bergantung pada Soviet. Dengan melemahnya perekonomian Soviet, Jerman Timur mulai mengalami krisis ekonomi dan sosial yang dalam. Hal ini mendorong masyarakat Jerman Timur untuk memilih reunifikasi sebagai jalan keluar dari krisis.
Peran NATO dan Uni Eropa
Peran NATO dan Uni Eropa juga patut diperhitungkan sebagai faktor ekstern pendorong reunifikasi. Sebagai anggota NATO, Jerman Barat mendapatkan dukungan dari negara-negara anggota lainnya untuk bereunifikasi. Sementara itu, keinginan Jerman Timur untuk bergabung dengan Uni Eropa mendorong mereka untuk bersatu kembali dengan Jerman Barat, yang sudah menjadi anggota Uni Eropa.
Dalam ringkasan, faktor-faktor eksternal ini memainkan peran penting dalam mendorong reunifikasi Jerman. Tanpa perubahan politik dan sosial di Eropa, tekanan internasional, kejatuhan ekonomi Soviet, dan peran dari NATO dan Uni Eropa, berdiri sangatlah sulit bagi Jerman Timur dan Jerman Barat untuk bersatu kembali.