Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia yang harus terpenuhi. Dengan semakin banyaknya jumlah populasi manusia, maka kebutuhan tersebut semakin meningkat. Namun, produksi pangan konvensional tidak selalu bisa memenuhi kebutuhan tersebut dengan optimal, baik karena faktor lingkungan, perubahan iklim, hama, ataupun karena faktor lainnya. Oleh karena itu, mengembangkan pangan alternatif adalah upaya penting untuk mengatasi ketahanan pangan. Berikut beberapa contoh pangan alternatif yang bisa ditempuh.
1. Lab-Grown Meat
Lab-grown meat, atau daging yang dibudidayakan di laboratorium, merupakan salah satu pangan alternatif yang sedang dikembangkan. Proses ini melibatkan pengambilan sel-sel otot dari hewan, biasanya sapi, yang kemudian dipelihara di laboratorium hingga tumbuh menjadi daging yang dapat dimakan. Lab-grown meat ini membuat penghasilan daging menjadi lebih ramah lingkungan dan efisien, walaupun masih membutuhkan biaya produksi yang cukup tinggi.
2. Tanaman Hidroponik
Metode tanam hidroponik dapat menjadi alternatif untuk petani yang memiliki lahan terbatas atau yang berada di lingkungan urban. Pada metode ini, tanaman ditanam tanpa tanah, melainkan dengan menggunakan air yang sudah dicampur dengan nutrisi lengkap. Dengan hidroponik, lahan sempit sekalipun dapat dijadikan lahan produktif.
3. Algae (Rumput Laut)
Rumput laut merupakan sumber protein dan serat makanan yang sangat baik. Rumput laut juga memiliki berbagai manfaat kesehatan dan dapat ditanam dengan efisien dalam hal ruang dan waktu. Ini berpotensi menjadi salah satu solusi untuk masalah ketahanan pangan di masa depan.
4. Serangga sebagai Sumber Protein
Pada beberapa budaya, serangga sudah lama dikonsumsi sebagai sumber protein. FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia) bahkan mendorong konsumsi serangga karena mereka memiliki kandungan protein yang tinggi, dan produksinya lebih ramah lingkungan dibandingkan daging konvensional. Jenis serangga yang umum dikonsumsi antara lain jangkrik, kepik, dan ulat.
5. Pangan Olahan dari Limbah
Pangan olahan dari limbah juga dapat menjadi solusi alternatif. Ada banyak limbah pangan yang sebenarnya masih memiliki nilai nutrisi, dan bisa diolah menjadi makanan baru. Misalnya limbah tepung tahu yang bisa dijadikan tempe, atau limbah kulit kopi yang bisa diolah menjadi minuman.
Pangan alternatif tersebut di atas hanya sebagian dari solusi yang bisa dikembangkan untuk menghadapi permasalahan ketahanan pangan. Peluang untuk mengembangkan pangan alternatif ini masih sangat banyak dan terbuka, yang tentunya akan sangat berguna dalam membantu kondisi ketahanan pangan di masa depan.