Sekolah

Menteri Luar Negeri yang Mewakili Filipina dalam Deklarasi ASEAN

×

Menteri Luar Negeri yang Mewakili Filipina dalam Deklarasi ASEAN

Sebarkan artikel ini

Sejarah ASEAN

ASEAN, atau Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara, merupakan sebuah organisasi geopolitik dan ekonomi regional yang beranggotakan 10 negara di Asia Tenggara. Organisasi ini dibentuk pada tanggal 8 Agustus 1967 oleh lima negara pendiri, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Deklarasi yang membentuk ASEAN, dikenal sebagai Deklarasi Bangkok, ditandatangani oleh menteri luar negeri dari masing-masing negara pendiri ini.

Perwakilan Filipina dalam Deklarasi ASEAN

Filipina telah menjadi bagian integral dari ASEAN sejak pembentukannya. Negara ini diwakili oleh Menteri Luar Negeri pada saat itu dalam penandatanganan Deklarasi ASEAN. Orang yang memegang posisi penting tersebut adalah Narciso Ramos.

Narciso Ramos

Narciso Ramos adalah seorang jurnalis dan diplomat terkemuka Filipina. Ia menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Filipina dari tahun 1965 hingga 1968. Selain itu, Ramos juga memiliki karir yang panjang dan beragam dalam bidang jurnalisme dan diplomasi.

Narciso Ramos merupakan sosok yang sangat penting dalam keterlibatan Filipina dalam ASEAN. Ia bukan hanya menandatangan Deklarasi ASEAN sebagai menteri luar negeri, tetapi juga berperan aktif dalam membentuk dan mempromosikan organisasi ini di tingkat internasional.

Ramos adalah pribadi yang meyakini pentingnya kerjasama regional dan perdamaian. Ia berpendapat bahwa kolaborasi antar negara di Asia Tenggara sangat penting untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi di kawasan ini. Pandangan dan upaya Ramos dalam mempromosikan pendekatan kolaboratif ini telah memiliki dampak jangka panjang pada ASEAN dan negara-negara anggotanya.

Kesimpulan

Narciso Ramos, sebagai Menteri Luar Negeri Filipina pada saat itu, memainkan peran penting dalam pembentukan ASEAN. Dia adalah perwakilan dari Filipina yang menandatangani Deklarasi ASEAN dan membantu membentuk organisasi ini menjadi kekuatan penting yang mempromosikan kerjasama regional dan perdamaian di Asia Tenggara. Kontribusinya tetap diingat dan dihargai, setelah hampir setengah abad sejak penandatanganan deklarasi tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *