Jumlah zat atau materi yang terkandung dalam suatu benda disebut massa. Massa merupakan aspek fundamental dari materi, berfungsi sebagai ukuran inersia suatu objek, yaitu resistensi sebuah objek terhadap perubahan kecepatan, dan juga menentukan sejauh mana sebuah benda dapat dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Meskipun dalam kehidupan sehari-hari, orang sering menyamakan antara massa dengan berat, dalam konsep fisika, keduanya adalah konsep yang berbeda.
Massa dan Berat
Massa merujuk pada jumlah zat atau materi dalam sebuah objek dan adalah properti intrinsik dari objek tersebut, yang artinya tidak berubah terlepas dari posisi atau kondisi objek tersebut. Contohnya, jika Anda memiliki balok logam dengan massa 5 kilogram, massa tersebut tetap 5 kilogram, baik balok tersebut berada di Bumi, di bulan, atau di ruang angkasa.
Sementara itu, berat adalah gaya yang diterapkan pada suatu objek karena gravitasi. Jadi berat sebuah objek dapat berubah tergantung pada kekuatan gravitasi objek tersebut sedang berada. Menggunakan contoh yang sama, balok logam 5 kilogram tersebut memiliki berat yang berbeda-beda saat berada di Bumi, di bulan, atau di ruang angkasa.
Pengukuran Massa
Massa biasanya diukur dalam satuan kilogram (kg) oleh peneliti dan ilmuwan. Namun, dalam beberapa konteks tertentu, massa juga bisa diukur dalam gram (g), miligram (mg), atau dalam skala yang lebih besar seperti metrik ton. Dalam lingkup ilmu pengetahuan, satuan massa juga bisa melibatkan satuan atomik massa (atomic mass unit, amu) atau satuan Planck.
Jadi, jumlah zat atau materi yang terkandung dalam suatu benda disebut “massa”. Sebuah konsep fundamental yang ada dalam berbagai bidang ilmu, mulai dari fisika sampai kimia. Pemahaman yang baik tentang massa akan membantu kita memahami banyak fenomena di dunia ini.