Diskusi

Persilangan Antar Dua Individu Dengan Satu Sifat Beda Disebut…

×

Persilangan Antar Dua Individu Dengan Satu Sifat Beda Disebut…

Sebarkan artikel ini

Pada studi genetika, persilangan antara dua individu dengan satu sifat yang berbeda sering kali disebut sebagai persilangan monohibrid. Istilah ini pertama kali digunakan dalam konteks hukum pewarisan yang dikemukakan oleh Gregor Mendel, seorang ahli biologi kelahiran Austria pada abad ke-19. Pendekatan Mendel yang mengamati perbedaan sifat individu dalam spesies tertentu telah merintis jalan bagi pemahaman modern tentang genetika.

Persilangan Monohibrid

Untuk memahami tentang persilangan monohibrid, kita harus terlebih dahulu memahami tentang apa itu monohibrid. Dalam genetika, monohibrid adalah istilah yang digunakan untuk menyebutkan individu yang heterozigot pada gen tertentu, yaitu memiliki satu alel dominan dan satu alel resesif pada lokus tersebut. Sebagai contoh, dalam kasus warna bunga Ervilha (kacang polong), ada dua alel yang berbeda yaitu alel untuk bunga ungu (dominan) dan alel untuk bunga putih (resesif). Di sini, tanaman Ervilha monohibrida adalah tanaman yang genotipe bunganya adalah heterozigot, memiliki satu alel untuk bunga ungu dan satu alel untuk bunga putih.

Dalam konteks persilangan, persilangan monohibrid merujuk pada penyeberangan antara dua individu yang heterozigot pada gen yang sama. Menggunakan contoh tadi, jika dua tanaman Ervilha monohibrid (masing-masing dengan satu alel dominan dan satu alel resesif) disilangkan, hasilnya akan berupa keturunan dengan berbagai kombinasi genotip dan fenotip.

Hukum Pewarisan Mendel

Ekspresi persilangan monohibrid ini menekankan pada hukum pewarisan pertama Mendel, yang dikenal sebagai hukum segregasi. Menurut hukum ini, dalam individu yang heterozigot, dua versi gen yang berbeda (alel) dipisahkan selama pembentukan gamet (sel sperma atau sel telur), sehingga setiap gamet memuat hanya satu versi gen tersebut. Sehingga dalam proses persilangan, gamet-gamet ini bisa bergabung secara acak untuk menghasilkan variasi dalam ekspresi sifat yang diturunkan.

Mempelajari tentang persilangan monohibrid dan hukum Mendel membuka pemahaman kita tentang berbagai fenomena genetika lainnya, termasuk bagaimana alel berinteraksi satu sama lain dan bagaimana sifat-sifat ini diturunkan dari generasi ke generasi. Bagi peneliti, pengetahuan ini sangat penting dalam mempelajari dan memprediksi berbagai pola pewarisan sifat, termasuk dalam penelitian penyakit genetik pada manusia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *