Konsep kehidupan setelah mati adalah pusat dari banyak keyakinan agama di seluruh dunia. Dalam Islam, fase ini dikenal sebagai Yaumul Akhir atau “Hari Kebangkitan”. Nama ini merujuk kepada keyakinan bahwa setelah fisik manusia mati, roh mereka akan dibangkitkan kembali pada hari kebangkitan untuk menjalani tahap selanjutnya dalam perjalanan spiritual mereka. Lalu, mengapa masa tersebut disebut Yaumul Akhir?
Yaumul Akhir: Apa itu?
Yaumul Akhir adalah frase Arab yang secara harfiah berarti “Hari Terakhir” atau “Hari Kebangkitan”. Istilah ini digunakan dalam ajaran Islam untuk menunjukkan hari kiamat, hari di mana semua makhluk yang telah mati akan dibangkitkan kembali untuk diadili berdasarkan perbuatan mereka selama hidup mereka di dunia.
Yaumul Akhir adalah komponen inti dari iman dalam Islam. Ini adalah bagian dari enam artikel iman dalam Islam, yang juga mencakup percaya pada satu Tuhan (Tawhid), malaikat, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan takdir.
Mengapa Disebut Yaumul Akhir?
Yaumul Akhir disebut sebagai “Hari Terakhir” karena ini adalah titik akhir dari sejarah manusia seperti yang kita kenal. Itu adalah momen terakhir dalam siklus kehidupan dan kematian, dan setelah itu tidak ada lagi kehidupan duniawi. Tidak ada lagi kelahiran atau kematian setelah Hari Kebangkitan. Semua amal perbuatan manusia berakhir di dunia ini dan hari pembalasan (Hari Kiamat) adalah titik akhir dari semua ini.
Ini juga disebut “Hari Terakhir” karena inilah hari ketika semua orang mendapatkan balasan yang layak atas perbuatan mereka. Ini adalah hari ketika keadilan yang sejati akan dilakukan dan tidak ada yang dapat menghentikan atau mengubah putusan yang diberikan oleh Tuhan. Setelah hari ini, kehidupan akan berlanjut dalam bentuk yang berbeda, yaitu kehidupan akhirat.
Dengan demikian, pemahaman tentang Yaumul Akhir bertujuan untuk memberikan pandangan yang lebih besar tentang arti dan tujuan kehidupan. Ini adalah konsep yang mendorong kehidupan moral dan etis, dan juga penerimaan dan penyerahan total kepada kehendak ilahi. Mengetahui bahwa setiap amal perbuatan pasti akan mendapatkan balasannya mendorong seseorang untuk melakukan kebaikan dan menghindari perbuatan buruk.
Jadi, “Yaumul Akhir” bukan hanya mengacu pada konsep waktu, tetapi juga pada poin akhir dari segala sesuatu yang terjadi di dunia ini. Itu adalah akhir dari pembelajaran, pengalaman, ujian, dan pergumulan dalam kehidupan ini, dan awal dari kehidupan baru di akhirat.