ANZUS, atau Perjanjian Keamanan Australia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat, ditandatangani pada 1 September 1951 sebagai perjanjian pemeliharaan perdamaian dan keamanan di wilayah Pasifik. Perjanjian ini memiliki pusat perhatian pada kesepakatan pertahanan bersama dan kerjasama militer diantara Australia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat. Walau tidak secara langsung menyertakan Inggris dalam perjanjian ini, reaksi Inggris memberikan suatu penafsiran yang menarik terhadap dinamika politik internasional di era pasca-Perang Dunia II.
Dukungan Inggris
Sebagai lawan utama komunisme global dan anggota pendiri NATO, Inggris pada dasarnya berpihak pada penandatanganan ANZUS. Inggris pada waktu itu dianggap sebagai kekuatan kolonial yang berusaha untuk mempertahankan pengaruh dan kekuasaannya di kawasan Pasifik, di mana Australia dan Selandia Baru dekat secara geografis.
Karena hubungan yang kuat antara Inggris dan negara-negara tersebut yang dihasilkan dari sejarah kolonial dan Commonwealth, Inggris mendukung setiap langkah yang dapat meningkatkan keamanan regional dan mengecilkan pengaruh Soviet.
Respon terhadap Lingkup Khusus ANZUS
Walau mendukung perjanjian, namun reaksi Inggris juga tergantung pada sifat dan cakupan perjanjian. Inggris, yang saat itu juga berhadapan dengan tantangan khusus di depan mata mereka di Eropa dan Timur Tengah, cenderung melihat ANZUS sebagai fokus yang lebih terbatas dan regional.
Kontribusi Politik dan Militer
Pada tingkat praktis, Inggris melakukan kontribusi internasional mereka sendiri terhadap aliansi Barat melalui perannya dalam NATO dan melalui jaringan hubungan bilateral. Meski tidak secara formal tergabung dalam ANZUS, Inggris tetap berkepentingan dalam keamanan dan stabilitas Asia-Pasifik, dan telah bekerja sama dengan anggota ANZUS dalam berbagai operasi militer dan misi perdamaian.
Kesimpulan
Dengan demikian, respons Inggris terhadap pembentukan ANZUS mencerminkan posisi mereka sebagai kekuatan global yang berusaha mempertahankan pengaruhnya dan berkomitmen pada aliansi Barat di tengah era Perang Dingin. Meskipun terdapat tantangan dan pertimbangan strategis, Inggris menunjukkan dukungan atas tujuan utama ANZUS: membentuk landasan bagi stabilitas regional dan perdamaian internasional.