Sekolah

Yang Bukan Merupakan Prinsip Dalam Membuat Antarmuka Yang Baik

×

Yang Bukan Merupakan Prinsip Dalam Membuat Antarmuka Yang Baik

Sebarkan artikel ini

Antarmuka pengguna atau User Interface (UI) merupakan bagian integral dan sangat penting dari produk digital. Fokus utamanya adalah bagaimana interaksi antara manusia dan mesin yang membuat pengguna dapat berinteraksi dengan produk atau layanan dengan mudah dan efisien. Desain antarmuka menjadi kunci untuk mencapai tujuan ini.

Meskipun ada banyak prinsip yang harus diterapkan dalam mendesain antarmuka yang baik, ada banyak kesalahpahaman atau pengecualian tentang apa yang sebenarnya bukan prinsip dalam membuat antarmuka yang baik. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa aspek yang sering keliru dipahami sebagai prinsip dalam mendesain antarmuka yang baik.

1. Fokus Pada Estetika, Mengabaikan Fungsionalitas

Ada anggapan bahwa desain antarmuka yang indah dan menarik secara visual adalah prinsip utama dalam mendesain UI. Faktanya, itu tidak sepenuhnya benar. Estetika memang penting, tetapi fokus utama seharusnya adalah pada fungsi dan efisiensi sistem. Sebuah antarmuka yang baik harus dapat membantu pengguna secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan mereka.

2. Mengandalkan Warna Saja

Warna adalah bagian penting dari desain antarmuka. Namun, penggunaan warna sebagai satu-satunya sarana untuk menyampaikan informasi atau mendukung navigasi tidak merupakan prinsip yang baik. Tidak semua pengguna dapat menginterpretasikan warna dengan cara yang sama, mengingat banyak pengguna yang mengalami daltonisme atau masalah penglihatan lainnya.

3. Mengabaikan Feedback Pengguna

Sebaliknya, beberapa orang mungkin berpikir bahwa mendesain UI hanya tugas desainer saja dan pengguna tidak perlu dilibatkan dalam proses ini. Namun, feedback dari pengguna sangat penting dalam mendesain antarmuka yang efektif. Pengabaian terhadap feedback ini bukanlah prinsip dalam mendesain antarmuka yang baik.

4. Kompleksitas pada Antarmuka

Ada anggapan bahwa semakin banyak fitur dan fungsi yang disediakan dalam UI, semakin baik. Namun, penggunaan fitur dan fungsi yang terlalu berlebihan dapat membingungkan pengguna dan menyulitkan navigasi. Oleh karena itu, prinsip “Less is More” sangat berlaku dalam desain antarmuka.

Mengetahui apa yang tidak harus dilakukan tentu akan sangat membantu dalam proses mendesain antarmuka pengguna yang baik dan efisien. Jadi, selama mendesain UI, pastikan untuk menghindari kesalahan-kesalahan di atas agar dapat membangun antarmuka pengguna yang ramah dan efisien.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *