Gas mulia, juga dikenal sebagai gas mulia, merupakan unsur-unsur dalam golongan 18 pada tabel periodik. Golongan ini terdiri dari enam unsur, yaitu helium (He), neon (Ne), argon (Ar), krypton (Kr), xenon (Xe), dan radon (Rn). Unsur-unsur ini memiliki sifat yang unik dan stabil karena ciri struktur elektronnya, di mana lapisan elektron terluar sudah penuh. Oleh karena itu, mereka tidak bereaksi dengan mudah dan memiliki titik didih yang sangat rendah. Dalam artikel ini, kita akan membahas kecenderungan titik didih dan titik leleh gas mulia.
Titik Didih Gas Mulia
Titik didih adalah suhu di mana suatu zat berubah dari fase cair ke fase gas. Gas mulia memiliki titik didih yang rendah karena mereka adalah atom-atom yang tidak bermuatan dan mempunyai gaya tarik antar-partikel yang lemah. Gaya tarik ini dikenal sebagai gaya van der Waals atau gaya London, dan merupakan gaya tarik terlemah antara molekul atau atom-atom.
Ketika melihat kecenderungan titik didih dalam gas mulia, kita dapat mengamati bahwa titik didih akan meningkat seiring dengan peningkatan massa atom. Alasannya adalah karena atom gas mulia yang lebih besar (seperti radon) memiliki lebih banyak elektron, sehingga gaya London antara atom tersebut lebih kuat daripada gas mulia yang lebih ringan (seperti helium).
Berikut adalah titik didih gas mulia (dalam kelvin):
- Helium: 4.22 K
- Neon: 27.07 K
- Argon: 87.30 K
- Krypton: 119.93 K
- Xenon: 165.03 K
- Radon: 211.40 K
Titik Leleh Gas Mulia
Titik leleh adalah suhu di mana suatu zat berubah dari fase padat ke fase cair. Karena gaya tarik antar-partikel pada gas mulia sangat lemah, mereka juga memiliki titik leleh yang rendah.
Kecenderungan titik leleh dalam gas mulia mirip dengan titik didih, di mana titik leleh akan meningkat seiring dengan peningkatan massa atom. Oleh karena itu, gas mulia yang lebih berat akan memiliki titik leleh yang lebih tinggi daripada gas mulia yang lebih ringan.
Berikut adalah titik leleh gas mulia (dalam kelvin):
- Helium: 0.95 K
- Neon: 24.56 K
- Argon: 83.81 K
- Krypton: 115.79 K
- Xenon: 161.40 K
- Radon: 202.00 K
Kesimpulan
Titik didih dan titik leleh gas mulia dipengaruhi oleh struktur elektron mereka, yang membuat mereka memiliki gaya tarik antar-partikel yang sangat lemah. Kecenderungan titik didih dan titik leleh dalam gas mulia menunjukkan bahwa nilai-nilai ini meningkat seiring dengan peningkatan massa atom. Faktanya, gas mulia yang lebih berat memiliki gaya London yang lebih kuat antara atom, sehingga memiliki titik didih dan titik leleh yang lebih tinggi daripada gas mulia yang lebih ringan.